Wednesday, December 7, 2011

Komunitas Developer BB Terbesar Di Dunia Ada di Indonesia!

Ilustrasi

SINGAPURA, KOMPAS.com - Komunitas pengembang aplikasi BlackBerry asal Indonesia, BBDEVID mendapatkan penghargaan "BlackBerry Jam Award" dari Research in Motion (RIM) sebagai komunitas pengembang aplikasi BlackBerry terbesar di dunia.

Sekitar 374 pengembang aplikasi tergabung dalam komunitas tersebut. Penghargaan dari RIM itu diterima Community Leader BBDEVID, Ibnu Kasum dalam acara BlackBerry Devcon Asia yang berlangsung di Singapura , Rabu (8/12/2011).

Menurut Ibnu, penghargaan ini sekaligus menjadi bentuk pengakuan RIM terhadap BBDEVID. Sebelumnya, vendor asal Kanada, Amerika Utara itu tidak mengenal BBDEVID, yang merupakan satu-satunya komunitas pengembang aplikasi BlackBerry.

"RIM baru tahu kita ada, saat pertemuan di Bandung beberapa bulan lalu," kata Ibnu. Dengan adanya penghargaan ini, lanjut Ibnu, RIM berkomitmen untuk mendukung segala kegiatan BBDEVID. "Setiap kita mengadakan acara, nanti mereka (RIM) akan support, selama ini belum ada support dari RIM," ungkapnya.

Lebih jauh Ibnu menjelaskan, terbentuknya komunitas BBDEVID berawal dari diskusi segelintir developer BlackBerry di mailing list. Dari sana, tercetus ide untuk membuat mailing list khusus para developer BB.

"Nah dari situ, kan anggota kita banyak yang kerja di perusahaan, mereka ngajak developer-developer yang lain, jadi lama-lama banyak yang tergabung," ungkapnya. Sejauh ini, baru developer dari empat kota besar yakni Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Yogyakarta yang tergabung dalam BBDEVID.

Selama ini, kegiatan BBDEVID berkisar pada saling berbagi informasi terkait pengembangan aplikasi BlackBerry. "Tiga bulan sekali kumpul, biasanya kumpul di Jakarta," tambah Ibnu. Sesekali, BBDEVID mengadakan seminar atau workshop untuk mahasiswa, pelajar, ataupun umum.

Ibnu juga mengungkapkan, BBDEVID berencana membuat aplikasi BlackBerry atas nama komunitas, bukan perorangan. "Sudah ada pikiran tapi belum terealisasi," ucapnya. Rencananya, BBDEVID akan mengembangkan aplikasi BlackBerry yang tidak komersil atau bersifat sosial.

"Misalnya soal donor darah, yang menunjukkan di mana saja tempat untuk donor darah," kata Ibnu. Menurutnya, komunitas developer BlackBerry di Indonesia akan terus berkembang. Hal itu dikarenakan pasar BlackBerry di Indonesia, kata Ibnu, masih yang terbaik.

"Penjualan BB masih tinggi, orang Indonesia seolah tidak bisa lepas dari BB ya, kecuali dilarang pemerintah," tandasnya.


KOMPAS

No comments:

Post a Comment