Wednesday, November 30, 2011

Kelompok Aplikasi Android Dimenangi Perempuan

AW Subarkah/KOMPAS - Kelompok Aplikasi Android Dimenangi Perempuan

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelompok aplikasi Android dalam kontes aplikasi nirkabel IWIC (Indosat Wireless Innovation Application Contests) VI berhasil dijuarai perempuan.

Pengumuman kontes tahunan ini baru saja diumumkan Rabu malam di acara HUT ke-44 Indosat di gedung JCC, Senayan, Jakarta. Acara Gebyar 44 Tahun Indosat untuk Indonesia ini ditandai dengan pencapaian pelanggan perusahaan itu yang sudah mencapai 50 juta pelanggan Riska Indah Pertiwi dkk, Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) Surabaya meraih juara pada kategori Games & Entertainment.

Mereka tampil dengan karya AHA Finger Learning. Karya ini memberikan solusi pembelajaran aritmatika untuk anak usia sekolah dasar dengan cara menarik melalui game. Sedangkan Bellina Rachman Saleh (programmer Jakarta) merebut juara kategori Business & Commerce.

Karya Kamar Pas yang unik pada intinya memudahkan orang berbelanja pakaian, terutama terkain dengan penjualan online yang semakin marak belakangan. Kedua karya menonjol ini merupakan aplikasi berbasis sistem operasi Android.

Sementara kontes ini sendiri terdiri dari tiga kategori, yaitu kategori business & commerce, games & entertainment, dan special yang masing-masing masih dibagi dalam beberapa kelompok.

Dari dua kategori terbagi dalam tiga kelompok, yaitu kelompok aplikasi untuk platform Android, BlackBerry, dan Other Devices. Sedangkan khusus kategori special hanya memiliki dua kelompok, yaitu mom & kids, dan sports. Juara pertama untuk masing-masing kelompok (total 8 kelompok dari tiga kategori) menerima 3p 20 juta. Juara kedua mendapat Rp 15 juta.

Juara IWIC VI tahun 2011
Kategori Business & Commerce, Android: 1. Bellina Rachman Saleh (programmer Jakarta), 2. Chrisnanto Aditya Wardani (mahasiswa ITB) ; BlackBerry: 1. Muhammad Imran (karyawan IT Bandung), 2. Ari Wibisono (mahasiswa UI); Other Divices: 1. Subiyanto (guru SMUN 3 Semarang), 2. Maria H Utami (mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara).

Kategori Games & Entertainment, Android: 1. Riska Indah Pertiwi (Mahasiswa PENS Surabaya), 2. Nurlina Setyawan (mahasiswa IT Telkom Bandung) ; BlackBerry: 1. Kiranasasi Wiryawan (web designer Bandung), 2. Emo Prayudo (dosen Binus dan Paramadina Jakarta);

Other Devices: 1. Mawaddah Muhammad (mahasiswa UNM Makassar), 2. Alfandra Tiaputra (mahasiswa UI). Kategori Special, Mom & Kids: 1. Muhammad Ikhsan (mahasiswa ITB), 2. Inayah Arsyad (guru privat Jakarta) ; Sport: 1. Sandy Marly Colondam (project manager IT Jakarta), 2. Dania T Soraya (Jakarta)


KOMPAS

Pelatihan Online KOMPAS Tekno untuk Kompetisi Game Java


Game - Mobile Developer War 2

JAKARTA, KOMPAS.com
- Kanal teknologi dari KOMPAS.com, Kompas Tekno dipercaya sebagai media partner dalam ajang Mobile Game Developer War 2. Acara ini terselenggara atas KOMPAS.com dan pengembang game asal Bandung, Agate Studio.

Dalam kompetisi ini, peserta diharuskan membuat game mobile berbasis J2ME. Sebagai langkah awal, peserta bisa mendaftar di bit.ly/daftardevelopercamp. Bagi pemula bisa mengikuti pelatihan pembuatan mobile game, Mobile Game Developer Camp yang diadakan Agate Studio mulai 26 November - 17 Desember 2011 bertempat di Digigames Surya Sumantri, Bandung. Di sana akan dibahas tentang proses game development, game design, game marketing hingga potensi pasar di industri game.

Selain itu, bagi yang baru saja membaca informasi ini dan berminat mengikuti pelatihan atau tidak dapat menghadiri pelatihannya secara langsung dapat "belajar" dari Camp Online yang disediakan KOMPASTekno di http://tekno.kompas.com/lipsus/1491/Membuat.Game.Mobile.Berbasis.Java. Dari sana, Anda bisa mendapatkan informasi cara membuat game berbasis Java, cara mempromosikan game hingga cara agar bisa mengikuti Agate Mobile Game Developer War tersebut.

Setelah mengikuti pelatihan dan telah berhasil membuat sebuah game, dapat men-submit game tersebut ke Nokia Store paling lambat 20 Desember 2011 dan paling lambat rilis 14 Januari 2012. Ketentuannya, game ini harus pertama kali dibuat dan belum pernah disertakan dalam kompetisi lain, dirilis Nokia Store atau appstore yang lain. Game yang dirilis bisa berbentuk gratis atau berbayar.

Untuk menentukan pemenang, game yang terbuka untuk umum ini akan ditentukan dari jumlah pengunduh di Nokia Store selama 30 hari sejak game pertama kali dirilis. Tiga game dengan pengunduh terbanyak akan menjadi pemenang. Pemenang pertama mendapat Rp 30 juta, pemenang kedua Rp 20 juta, dan pemenang ketiga Rp 10 juta.

Masih ada pertanyaan soal pelatihan dan kompetisi game ini? Silahkan e-mail ke contact@agateacademy.com.


KOMPAS

Kena Kasus, CP Banting Setir Jadi Pembuat Game

Ngopi Bareng detiKINET

Ngopi (Gorga/inet)

Jakarta - Kasus SMS premium sontak membuat para Content Provider (CP) banyak yang kehilangan pemasukan. Sebab, operator diperintahkan melakukan unreg massal terhadap layanan mereka. Namun rupanya hal ini sudah mereka perkirakan sebelumnya.

Pihak CP pun berusaha mencari alternatif pemasukan. Dikatakan oleh A. Haryawirasma dari Indonesian Mobile & Online Content Provider Association/IMOCA bahwa content provider sudah banyak yang bundling dengan hardware, handphone, aplikasi.

"Bisnis CP tdak hanya dari SMS Premium. SMS hanyalah satu dari sekian banyak service yang dilakukan CP," ujar Haryawirasma dalam acara Ngopi yang diadakan detikINET, Rabu (30/11/2011). Meski begitu ia juga mengakui ada juga CP yang full berbisnis di SMS premium.

Tak ingin kehilangan akal, dikatakan lebih lanjut oleh Harywawirasma bahwa selain bundling dengan hardware, sekarang banyak content provider yang banting setir membuat berbagai game-game.

Ia menyatakan game-game yang mereka buat ini dipasarkan di Android market serta App store untuk piranti-piranti berbasis iOS. Oleh karena itu, para CP masih tetap bisa bertahan.
( sha / fyk )


detikInet

'Operator yang Harus Bertanggung Jawab Soal SMS Premium'

Ngopi Bareng detiKINET

Suasana Ngopi (eno/inet)

Jakarta - Meski penawaran berlangganan SMS Premium sudah dihentikan oleh pemerintah, namun bukan berarti kisruh soal seputar permasalahan tersebut sudah tuntas. Bahkan dalam hal ini,operatorlah yang dianggap wajib bertanggung jawab.

Hal tersebut disampaikan oleh Kamilov Sagala dari Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Informasi (LPPMI), dalam acara forum diskusi Ngopi yang diselenggarakan detikINET, Rabu (30/11/2011).

"Sebenarnya dalam kasus ini operator yang harus bertanggung jawab, bukan content provider (CP) yang harus disalahkan," cetus Kamilov.

Lebih lanjut Kamilov menjelaskan bahwa operator memiliki peranan paling besar terkait aksi pencurian pulsa yang belakangan marak terjadi.

"Operator kan yang memberi izin kepada CP, padahal mereka sudah mengetahui seperti apa konten yang ditawarkan masing-masing CP," tegas Kamilov.

Untuk menanggulangi maraknya aksi sedot pulsa melalui SMS Premium, pemerintah melalui Kominfo berjanji untuk melakukan tata ulang soal regulasi yang bakal diberlakukan untuk operator. Namun lagi-lagi menurut mantan anggota BRTI itu hal ini bukanlah keputusan yang tepat.

"SMS Premium itu harus ditutup, bukan ditata ulang," tandas Kamilov.
( eno / fyk )


detikInet

UGM: 96 Persen Bahan Baku Obat adalah Impor

Ini membuat harga obat di tanah air mahal. Padahal Indonesia bisa memproduksi obat sendiri

Ilustrasi obat-obatan

VIVAnews
– Koordinator Riset Bidang Kesehatan dan Obat UGM, Iwan Dwiprahasto, mengungkapkan bahwa 96 persen bahan baku obat di Indonesia masih diimpor dari negara lain. Menurutnya, hal ini menyebabkan pengembangan teknologi kedokteran maupun kesehatan di tanah air tergantung pada produk impor.

Padahal, tutur Iwan, ketergantungan impor bahan baku obat ini jelas-jelas merugikan Indonesia di masa depan. “Kalau kita impor terus, nanti akan mendapat masalah jika negara pengimpor memperketat kebijakan impor,” kata Iwan dalam konferensi pers di Kantor Pascasarjana UGM, Manggarai, Jakarta, Rabu 30 November 2011.

Ironisnya, ujar Iwan, Indonesia menyimpan potensi besar untuk mengembangkan bahan baku obat-obatan. Hanya saja, bahan baku obat dari produk dalam negeri belum dioptimalkan. Contohnya, jelas Iwan, Indonesia sebetulnya mampu memproduksi antibiotik. Namun, industri farmasi di Indonesia terus mengandalkan impor bahan baku obat.

“Sekarang, mau tidak industri farmasi kita beli bahan baku buatan sendiri?” tanya Iwan. “Industri perlu diyakinkan bahwa tidak ada kendala untuk produksi obat. Potensi kita luar biasa. Sayangnya kita terkungkung dalam impor,” sesal Iwan.

Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah perlu segera memulai kemandirian produk obat, dengan menggandeng kalangan akademisi maupun industri farmasi untuk mengembangkan produk dari bahan baku dalam negeri. Bila bahan baku tidak lagi diimpor, maka harga obat pun dapat ditekan.

Inisiatif Perguruan Tinggi

Dalam upaya meyakinkan kemandirian dalam bidang obat dan teknologi kesehatan itulah, UGM mempertemukan kalangan industri farmasi dengan hasil riset dari akademisi. Hasil riset yang dipresentasikan, diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat.

“Hasil riset ini kami sampaikan ke pemerintah dan industri, agar produk-produknya punya nilai pemanfaatan bagi masyarakat,” ujar Rektor UGM Sudjarwadi usai Forum Riset Industri di Gedung Pascasarjana UGM. Menurutnya, hasil riset tersebut selanjutnya akan diupayakan diproduksi massal, untuk mengganti produk sejenis dari luar negeri.

“Produk kita nanti bisa jadi substitusi produk dari luar,” kata Sudjarwadi. Ia menambahkan, saat ini Indonesia sesungguhnya sudah mampu membuat teknologi kesehatan seperti vaksin, alat bantu pendengaran, maupun biometrik.

Untuk mewujudkan kemandirian dalam bidang obat dan teknologi kesehatan, lanjut Sudjarwadi, pemerintah perlu menyusun aturan yang mampu memberikan jaminan bagi kalangan industri farmasi. “Aturan soal insentif, pajak, maupun perdagangannya,” kata dia.

UGM sendiri selaku perguruan tinggi yang fokus dalam hal kemandirian teknologi kesehatan dan obat, tutur Sudjarwadi, akan mengambangkan riset yang sudah ada untuk pemanfaatan teknologi kesehatan ke depan.

Forum Riset Industri yang digagas UGM ini mempertemukan industri farmasi seperti Kalbe Farma dan Kimia Farma, dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN), Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Perdagangan. Forum ini sudah berjalan selama tiga tahun. (eh)



VIVAnews

UGM Kembangkan Implan Tulang Dalam Negeri

“Implan impor itu disesuaikan dengan tulang orang Eropa yang tinggi."

Struktur tulang manusia (fallingpixel.com)

VIVAnews
- Ketersediaan alat bantu penyambung (implan) patah tulang di dalam negeri masih terbatas, sementara kebutuhan implan dalam negeri selama ini disuplai oleh produk luar negeri. Hal ini menyebabkan ketergantungan produk implan impor tergolong tinggi.

Di tengah ketergantungan implan impor tersebut, peneliti dari UGM menghasilkan riset bahwa implan dari luar negeri tidak sesuai dengan karakter tulang orang Indonesia.

“Implan impor itu disesuaikan dengan tulang orang Eropa yang tinggi,” ujar Salah satu peneliti Center for Innovation of Medical Equipments and Devices (CIMEDs), Suyitno, di sela Forum Riset Industri Indonesia di Auditorium Pasca-Sarjana UGM, Jakarta, Rabu, 30 November 2011.

Ia menyebutkan bahwa implan impor kurang sesuai dengan tulang orang Indonesia yang berkarakteristik pendek dan kecil. Untuk itu, ia bersama empat koleganya di CIMEDs membuat implan khusus yang disesuaikan dengan tulang orang Indonesia.

Dari hasil uji coba di Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta, implan tersebut berfungsi dengan baik. “Hasilnya 100 persen tidak ada masalah,” ujarnya. Implan buatan timnya mengadaptasi kontur tulang orang Indonesia.

Secara kualitas implan yang dikembangkan setara dengan yang impor, karena materi implan tersebut sudah menggunakan bahan Stainless Stell 316 L, Stainless Stell 316 LVM, serta Titanium Great 5. Bahan dasar dari implan yakni Nikel, Krom, Molibdenum dan Besi.

Untuk bahan baku dari impan buatannya, saat ini masih diimpor. Namun, pihaknya akan mengembangkan riset soal bahan baku lokal. “Bahan baku dari kita itu bisa, cuma masih dilakukan riset,” ujarnya.

Riset yang dijalankan saat ini menurutnya akan menjadi dasar untuk didirikannya industri baru dalam teknologi kesehatan. Setelah memproduksi dan uji coba, kini pihaknya mulai mengkomersilkan produk implan tersebut, dan hanya tinggal menunggu izin penjualan dan peredaran dari Kementerian Kesehatan untuk diterapkan di berbagai rumah sakit.

Ke depannya, ia bersama timnya akan mengembangkan implan untuk tulang-tulang kecil seperti tulang rahang. Selain itu, menurutnya, yang tidak kalah penting yakni pengembangan alat pemasangan maupun alat bedah implan tersebut. “Itu akan kami kembangkan,” ujarnya.

Dengan tersedianya implan khusus untuk tulang orang Indonesia, maka akan membantu para pasien yang terkena patah tulang seperti korban bencana yang 60 persen menderita patah tulang.

“Kalau menunggu implan dari luar negeri butuh waktu lama,” ucapnya. (eh)



VIVAnews

Aliran Air PDAM Berpotensi Energi 500 KW

“Kecepatan aliran itu sangat besar. Daripada dibuang, lebih baik diberi turbin.”

ilustrasi air

VIVAnews
- Kecepatan air bersih dapat dimanfaatkan untuk potensi energi. Namun, hal ini belum disadari oleh jaringan tenaga air dari PDAM. Jaringan aliran air minum PDAM mempunyai kekuatan energi yang besar, tapi hanya diuraikan di sebuah Bak Pelepas Tekan (BPT), yang kemudian disalurkan ke saluran yang lain.

“Kecepatan aliran itu sangat besar. Daripada dibuang, lebih baik diberi turbin,” ujar Agus Maryono, salah satu peneliti Teknik Sipil UGM di sela-sela Forum Riset Industri Indonesia di Auditorium Pasca UGM, Jakarta, Rabu, 30 November 2011.

Kecepatan aliran air tersebut mencapai 2 sampai 20 bar dengan potensi tinggi antara 20 meter sampai 100 meter. Jaringan air PDAM selama ini menggunakan dua jaringan yakni jaringan tenaga gravitasi dan jaringan tenaga pompa.

Dengan diberi sebuah turbin, maka kekuatan air PDAM tersebut akan menggerakkannya dan menghasilkan sebuah energi tambahan yang dapat dimanfaatkan untuk lingkungan sekitar, industri, maupun untuk pompa PDAM.

Terlebih lagi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) terkendala oleh efek tekanan kejut (Water Hammer) yang menurutnya ditimbulkan oleh kesalahan desain sistem PLTMH maupun kesalahan operasional PLTMH.

Jika aliran air tersebut dibiarkan diurai dalam BPT, dikhawatirkan akan menutup pipa yang berujung pada pecahnya pipa, penahan pipa, sambungan pipa, valves, dan turbin. Solusi yang diberikan yakni dengan membuat pipa atau saluran percabangan sebelum turbin, skenario ini mengurangi tekanan aliran air.

Solusi lainnya yakni membuat safety valve, semacam klep untuk pembuka aliran air. Dengan opsi ini menurutnya sudah terbukti bagus dalam menoptimalkan energi.

Dengan mengoptimalkan aliran air ini, menurutnya dapat menghasilkan energi sampai 500 kilowatt. Jika ini diterapkan di seluruh wilayah kabupaten menurutnya akan sedikit membantu pengambangan energi lokal.

“Jaringan PDAM kan di seluruh kabupaten. kalau dioptimalkan bagus,” tuturnya. Untuk uji coba, skenario percabangan telah dilakukan di Malang, Jawa Timur, dan berhasil dilakukan.



VIVAnews

Aksara Jawa segera jadi "font" Windows

Microsoft akan meluncurkan sistem operasi Windows 8 (ANTARA News/Lukisatrio)

Surabaya (ANTARA News)
- Pemerhati aksara dan bahasa Jawa, Ki Demang Sokowetan, menegaskan bahwa aksara Jawa akan segera menjadi "font" dalam program "windows" terbaru pada komputer buatan Microsoft.

"Unesco telah membantu kami untuk mendaftarkan aksara Jawa masuk `font` komputer kepada Unicode," katanya di sela-sela Kongres Bahasa Jawa (KBJ) ke-5 di Surabaya, Kamis.

Di sela-sela KBJ-5 yang diikuti 600-an peserta di Surabaya (27-30/11) itu, ia bersyukur Unicode selaku lembaga resmi yang berwenang membuat standar kode pada sistem komputer di seluruh dunia telah mengakui aksara Jawa masuk dalam "font" komputer.

"Sekarang, kami tinggal menunggu realisasinya dan Microsoft sudah berjanji akan memasukkan dalam windows versi terbaru. Kalau sekarang windows7, ya mungkin nanti windows8 atau versi terbaru sudah ada," katanya.

Menurut dia, Unesco tertarik untuk membantu karena dunia menganggap aksara Jawa sudah perlu diselamatkan agar tidak punah, karena itu registrasi secara "font" diharapkan akan dapat menjamin hal itu.

"Saya belum tahu kapan dimulainya, karena hal itu tergantung Microsoft, tapi informasinya sekitar dua tahun lagi. Kalau Microsoft sudah, tentu Apple akan mengikuti," katanya.

Sebagai pengembang piranti lunak, katanya, Microsoft dan Apple juga sangat berkepentingan dengan aksara Jawa, karena Indonesia merupakan pasar komputer yang dinamis.

"Bahkan, pengembang seluler juga sudah setahun lalu menghubungi saya, karena saya sudah menciptakan `software` Bahasa dan Aksara Jawa sebagai aplikasi Unicode yang sangat mudah dipelajari siapa saja," katanya.

Ia mengatakan siapapun yang menggunakan "software" miliknya akan dapat menulis Bahasa Jawa dengan tepat dan benar, asalkan dia bisa menggunakan program MS Word, karena tinggal aplikasi pada font "Ajisaka".

"Saya belum dapat memenuhi keinginan pengembang seluler itu secepatnya, karena saya masih menunggu aplikasi Microsoft dan juga peluncuran software itu," katanya.

Hingga kini, katanya, banyak teman peneliti asing siap membantu peluncuran software Jawa itu di negaranya. "Saya masih berharap peluncuran software Jawa itu ya di Jawa, saya menunggu respons pihak berwenang dulu," katanya. (ANT)



Antaranews

Bantul selenggarakan pemerintahan berbasis elektronik

Bantul (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan menyelenggarakan pemerintahan berbasis elektronik atau e-goverment guna menyesuaikan perkembangan jaman.

"Ini sebagai upaya dalam merespon perkembangan teknologi informasi dan komunikasi agar tidak semakin tertinggal," kata Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah (Setda) Bantul, Mardi Ahmad, di Bantul, Rabu.

Menurut dia, hal itu sesuai dengan Instruksi Bupati Nomor 3 Tahun 2011 tentang penggunaan email resmi dalam pendistribusian resmi kedinasan di lingkungan pemerintah kabupaten (Pemkab) Bantul.

"Salah satu kegiatannya yakni dengan pemanfaatan email resmi yang telah dikirim ke seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Dalam Instruksi itu tiap SKPD resmi mengunakan email mulai berlaku 1 Desember 2011," katanya.

Ia mengatakan, maksud dikeluarkannya Instruksi Bupati Nomor 3 Tahun 2011 yakni untuk mengoptimalkan fungsi sarana dan prasarana teknologi komunikasi yang telah dimiliki pemerintah setempat.

"Ini juga sekaligus mengembangkan wawasan penyelenggaraan administrasi pemerintahan yang berorientasi pada pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi," katanya.

Ia berharap dengan penyelenggaraan pemerintahan berbasis elektronik tersebut dapat mendorong percepatan gerak pembangunan daerah di segala bidang dan aspek kehidupan yang strategis.

"Dengan harapan dapat tercapainya penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien serta terjalinnya komunikasi dan distribusi informasi secara cepat, akurat dan akuntabel di lingkungan Pemkab Bantu," katanya.

Pada kesempatan itu pihaknya juga menyosialisasi Instruksi Bupati Nomor 3 Tahun 2011 tersebut dan sekaligus peluncuran penggunaan email resmi yang telah dikirimkan ke semua SKPD se-Kabupaten Bantul.


Antaranews

Pesawat Tanpa Awak UGM Berdaya Jelajah 200 Kilometer


REPRO/KOMPAS/NAWA TUNGGAL Pesawat Udara Tanpa Awak Mini atau Mini UAV dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dengan bobot 7,5 kilogram mampu menjelajah sampai 200 kilometer dengan kecepatan 120 kilometer per jam, bermanfaat untuk pemantauan batas wilayah atau lokasi-lokasi bencana alam.

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk memantau batas wilayah atau situasi dan kondisi lokasi bencana alam dengan biaya murah dan efektif, dibutuhkan teknologi pesawat tanpa awak.

Universitas Gadjah Mada (UGM) turut memamerkan hasil risetnya, berupa pesawat udara tanpa awak mini (Mini UAV) pada Forum Riset Industri Indonesia ke-3 2011, Rabu (30/11/2011) di Jakarta.

Pesawat itu memiliki kemampuan jelajah sampai 200 kilometer, dengan lama jelajah sampai 2,5 jam.

Pesawat Mini UAV ini hasil rekayasa dosen Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik UGM, Sutrisno, dan Dosen Teknik Mesin pada Sekolah Vokasi (D-III) Teknik UGM, Setyawan Bekti Wibowo.

"Kita sudah punya banyak produk riset. Masalahnya sekarang adalah industrialisasinya untuk menjadikan sebagai produk massal masih terjadi kendala," kata Rektor UGM, Sudjarwadi, dalam konferensi pers.

Pesawat Mini UAV dirancang dengan panjang bentang sayap 3,25 meter, dan bobot pesawat tanpa beban mencapai 7,5 kilogram.

Penambahan beban seperti kamera dan sensor lainnya, masih memungkinkan maksimal dua kilogram. Kecepatan Mini UAV mencapai 120 kilometer per jam. Pesawat ini berbahan bakar bensin, dengan kapasitas mesin 55 sentimeter kubik.


KOMPAS

Tuesday, November 29, 2011

Menteri BUMN setujui PLTN

Dahlan Iskan-Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) (FOTO ANTARA/Widodo S. Jusuf)

Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akhirnya menyetujui pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) berkapasitas 200 kilowatt (KW) untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat.

Demikian disampaikan Menteri BUMN Dahlan Iskan pada seminar nasional tentang kebijakan energi nasional dengan tema "KEN, Sebagai Fondasi Terwujudnya Kedaulatan Energi Menuju Kemandirian Bangsa" di Gedung DPR, Jakarta, Senin.

"Melihat kebutuhan energi yang terus meningkat, saya telah menyetujui pembangunan PLTN berkapasitas 200 KW," kata Dahlan.

Dahlan menjelaskan bahwa pembangunan PLTN di Indonesia memang banyak menuai kontroversi. Tapi jika melihat dari peristiwa kebocoran radiasi di PLTN Fukushima Jepang, menurut Dahlan, pembangunan PLTN tetap bisa dilanjutkan. Hal itu mengingat dalam peristiwa meledaknya PLTN Fukushima akibat guncangan gempa tersebut tidak ada korban jiwa satu pun.

"Saya sudah bertemu dengan banyak orang Jepang. Jadi begitu ada pengusaha yang minta izin bangun PLTN saya langsung menyetujuinya," katanya.

Dahlan menambahkan bahwa setelah pembangunan PLTN berkapasitas 200 KW selesai, pemerintah juga telah menyetujui pembangunan PLTN tahap berikutnya sebesar 2 MW.

"Setelah PLTN 200 KW selesai, maka akan ada pembangunan PLTN berikutnya dengan kapasitas 2 MW," ujarnya.(KR-SSB)



Antaranews

Majulah Bangsaku

Indonesia berpeluang bangun Silicon Valley ASEAN

Ilustrasi industri teknologi, informasi dan komunikasi (TIK). (ANTARA/REUTERS/Jorge Silva)

Bogor (ANTARA News) - Indonesia menjadi negara anggota Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) paling berpeluang dalam membangun pusat industri teknologi, informasi dan komunikasi (TIK atau ICT) semacam lembah silikon (Silicon Valley) di Amerika Serikat (AS).

Hubungan Masyarakat (Humas) Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI), Muarif, di Bogor, Jawa Barat, pada Selasa, menyatakan bahwa peluang tersebut dikemukakan Ketua MITI, DR Warsito P. Taruno, pada seminar nasional di Bandung.

Ia menjelaskan, dalam seminar nasional tentang "Pendidikan dan Pembangunan Iptek di Indonesia" yang diselenggarakan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Warsito P. Taruno menyatakan bahwa peluang itu ditunjukkan dengan kemampuan terbangunnya para teknopreneur dari kalangan muda Indonesia.

"Mereka lebih baik dari negara-negara berkemampuan di ASEAN, seperti Singapura, Malaysia atau Thailand," katanya.

Ia menimpali, "Riset terbaru tentang kondisi pembangunan sains dan teknologi di ASEAN menunjukkan adanya potensi besar tersebut."

Menurut dia, kemampuan tumbuhnya industri berbasis teknologi di Indonesia saat ini menunjukkan kecenderungan yang semakin besar, meski sedikit ada campur tangan pemerintah.

Apalagi, kata dia, inisiatif para ilmuwan atau sarjana Indonesia yang mengembangkan tumbuhnya industri ini jauh lebih besar dibandingkan ilmuwan atau sarjana di negara ASEAN.

Ia mengemukakan, kondisi berbeda terjadi di Singapura atau Malaysia. Kendati mendapat dukungan penuh pemerintah, industri berbasis teknologi tidak muncul dari para sarjana atau ilmuwan dari kedua negara tersebut.

"Padahal, pemerintah Singapura atau Malaysia mendorong dan memberi dukungan penuh kepada para sarjananya untuk mengembangkan `teknopreneurship`. Faktanya, dukungan yang menghabiskan dan jutaan dolar AS tersebut gagal," kata Warsito.

Ia mencontohkan, pemerintah Singapura mengucurkan dana hingga Rp9 triliun selama lima tahun untuk mengembangkan kewirausahaan di bidang teknologi (technopreneurships), namun gagal.

Demikian pula, mnurut dia, dengan Malaysia yang memberi hibah sebesar 5 juta ringgit atau setara 1,5 juta dolar AS kepada para sarjananya yang ingin membangun industri berbasis teknologi, namun tidak berlanjut karena minimnya peminat.

"Kondisi sebaliknya justru terjadi di Indonesia dengan kehadiran anak-anak muda yang membangun technopreneur, dan mulai menunjukkan hasilnya. Padahal, campur tangan pemerintah kepada mereka terbilang minim," katanya.

"Namun, hasil riset kami mendapatkan dorongan terbesar adalah pada kuatnya inisiatif dari mereka untuk mengembangkan usaha dengan basis ilmu yang mereka pelajari selama ini," kata doktor alumni Shizuoka University, Jepang, tersebut.

Ia kemudian mencontohkan beberapa perusahaan teknologi di Indonesia yang eksis dan berkelas dunia, seperti Terafulk (ship design and building), Xirca (chipset design), Edwar Technology (tomography imaging system manufacturing), Tesena (medical equipments), dan Solusi247 (Radar design).

Sementara itu, mantan Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek), Suharna Surapranata, dalam seminar yang sama memandang pembangunan sains dan teknologi di Indonesia harus mengutamakan sinergi antarberbagai komponen bangsa, agar tercipta iklim yang sehat sehingga industri berbasis teknologi dapat tumbuh subur di negeri ini.(T.ANT-053/B008)



Antaranews

Inilah Finalis Indosat Wireless Innovation Application Contest IV

INDOSAT-IWIC 2010 telah mengantarkan anak muda kreatif mewujudkan kreasinya dalam pembuatan aplikasi nirkabel.

JAKARTA, KOMPAS.com - Kontes aplikasi nirkabel atau yang lebih dikenal dengan IWIC (Indosat Wireless Innovation Application Contests) VI memasuki babak final. Kontes tahunan baru saja menyelesaikan penilaian juri dan hasilnya baru akan diumumkan Rabu malam esok dalam acara HUT ke-44 Indosat di gedung JCC, Senayan, Jakarta.

Beberapa karya menarik yang ditampilkan finalis antara lain seperti karya Kamar Pas, karya Bellina Rachman Saleh, perempuan programmer dari Jakarta . Yang intinya memudahkan orang berbelanja pakaian, terutama terkain dengan penjualan online yang semakin marak belakangan.

Demikian juga finalis tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya dengan karya AHA Finger Learning. Karya ini memberikan solusi pembelajaran aritmatika untuk anak usia sekolah dasar dengan cara menarik melalui game.

Kedua karya menonjol ini merupakan aplikasi berbasis sistem operasi Android yang belakangan semakin menonjol kiprahnya. Sementara kontes ini sendiri terdiri dari tiga kategori, yaitu kategori business & commerce, games & entertainment, dan special yang masing-masing masih dibagi dalam beberapa kelompok.

Dari dua kategori terbagi dalam tiga kelompok, yaitu kelompok aplikasi untuk platform Android, BlackBerry, dan Other Devices. Sedangkan khusus kategori special hanya memiliki dua kelompok, yaitu mom & kids, dan sports.

Finalis IWIC VI:
Kategori Business & Commerce, Android: Chrisnanto Aditya Wardani (mahasiswa ITB), Bellina Rachman Salegh (programmer Jakarta); BlackBerry: Ari Wibisono (mahasiswa UI), Muhammad Imran (karyawan IT Bandung); Other Divices: Maria H Utami (mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara), Subiyanto (guru SMUN 3 Semarang).

Kategori Games & Entertainment, Android: Nurlina Setyawan (mahasiswa IT Telkom Bandung), Riska Indah Pertiwi (mahasiswa ITS Surabaya); BlackBerry: Kiranasasi Wiryawan (web designer Bandung), Emo Prayudo (dosen Binus dan Paramadina Jakarta); Other Devices: Mawaddah Muhammad (mahasiswa UNM Makassar), Alfandra Tiaputra (mahasiswa UI).

Kategori Special, Mom & Kids: Inayah Arsyad (guru privat Jakarta), Muhammad Ikhsan (mahasiswa ITB); Sandy Marly Colondam (project manager IT Jakarta.


KOMPAS

Telkomsel Bidik 500.000 Pengguna Cyrus TV Pad

KOMPAS.com/Tenni Purwanti-Telkomsel tawarkan diskon Rp 888 ribu untuk 100 pembeli pertama Cyrus TV Pad yang sudah dibundling dengan TelkomselFlash.

JAKARTA, KOMPAS.com — Cyrus TV Pad diklaim produsennya sebagai tablet Android pertama di Indonesia yang memiliki fitur televisi. Saat peluncurannya, PT Mitra Komunikasi Nusantara, selaku produsen tablet ini, mengumumkan paket bundling dengan Telkomsel. Dengan paket bundling ini, pelanggan mendapatkan akses internet full service Telkomsel Flash secara gratis selama tiga bulan.

"Kualitas broadband Telkomsel saat ini sudah memadai untuk teknologi televisi berbasis internet," jelas Heru Sukendro, General Manager Device Bundling Management Telkomsel, dalam jumpa pers di Cyrus Center, Mall Ambassador, Jakarta, Selasa (29/11/2011).

Telkomsel telah memiliki 44.000 BTS, dengan 9.000 Node B atau BTS 3G yang menjangkau sekitar 97 persen wilayah populasi Indonesia. "Ini membuktikan teknologi kami sudah siap untuk mendukung device-device mobile yang membutuhkan akses broadband," ujar Heru.

Telkomsel menargetkan penjualan bundling TelkomselFlash-Cyrus TV Pad sebanyak 500.000 unit di tahun ini sehingga otomatis bisa menambah jumlah pelanggan broadband Telkomsel.

Heru menambahkan, jumlah pelanggan broadband Telkomsel saat ini juga telah bertambah dari 25 juta pelanggan menjadi 40 juta. Dari 40 juta pelanggan broadband tersebut, 6 juta di antaranya pelanggan TelkomselFlash dan 3,5 juta adalah pelanggan paket BlackBerry.

"Service center" untuk operator sekaligus perangkat
Jika selama ini perangkat mobile dan operator memiliki service center yang berbeda, maka untuk bundling dengan Cyrus TV Pad, Telkomsel akan membangun satu service center yang menggabungkan keduanya.

Service center ini nantinya akan bernama Mobilife (singkatan dari Mobile Lifestyle Trendsetter). Mobilife akan tersedia di empat kota besar, yakni Jakarta (Senayan City), Bandung (Bandung Electronics Center), Yogyakarta, dan Surabaya. "Keluhan tentang Cyrus Pad atau keluhan tentang TelkomselFlash-nya, nantinya akan ditangani di tempat yang sama," tutup Heru.


KOMPAS

Cyrus Tab, Tablet-TV Pertama di Indonesia

Tablet berbasis Android ini memiliki fitur tv analog dan digital.

Pengguna tablet (VIVAnews/ Muhamad Solihin)

VIVAnews
- Untuk memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat yang tinggi dengan perangkat yang memberikan solusi multimedia, hadir tablet Android sekaligus TV pertama di Indonesia, Cyrus TV Pad 3G Wifi. Tablet ukuran 7 inchi ini dilengkapi dengan multimedia yang berbasis Android Gingerbread 2.3.

Telkomsel pun bekerja sama dengan Mitra Komunikasi Nusantara (MKN) untuk menghadirkan bundling tablet Cyrus TV.

“Cyrus TV Tab menjawab kebutuhan masyarakat yang mobile, tapi tak sempat menonton TV sambil browsing,” ujar Marketing Manager MKN, Budiasto Kusuma dalam peluncuran produk di Mal Ambasador Lantai III, Jakarta, Selasa, 29 November 2011.

Sebagai solusi multimedia, tablet ini dilengkapi dengan fitur TV analog maupun digital untuk saluran global maupun lokal, kamera 5 MP, Radio analog maupun digital, fitur GPS, dan juga berfungsi untuk telepon maupun SMS. Tablet ini juga bisa digunakan untuk tethering internet hingga digunakan oleh 5 perangkat.

Budi mengatakan, menurut riset yang dilakukan, saat ini pengguna lebih menghabiskan waktunya di jalan. Sejalan dengan itu, perilaku masyarakat pengguna internet kini beralih kepada mobile internet. Untuk itu, fitur TV dalam tablet ini merupakan pembeda utama dibandingkan dengan tablet yang lain.

“Ini jadi solusi hal tersebut, fitur TV menjadi diferensiasi,” ucap Budi. Ia pun optimistis tablet TV Android ini akan meraih sukses, mengingat hasil survei menunjukkan bahwa dari 100 responden, 80 persen menyukai produk ini dilihat dari pengalaman penggunanya.

Segmen tablet ini yakni mulai dari kalangan menengah sampai eksekutif dengan penggunaan untuk semua kalangan, dari anak-anak sampai orang dewasa. Target MKN pada 3 bulan ke depan akan menjual 30 ribu unit, dan saat ini sudah dipesan sebanyak empat ribu unit.

Ke depan, MKN akan mengembangkan layanan maupun fitur TV on demand. Adapun harga tablet ini di pasaran mencapai Rp2,88 juta. (art)



VIVAnews

2012, Garuda Siapkan WiFi di Pesawat

Nantinya, penumpang Garuda Indonesia dapat menikmati layanan internet itu secara gratis.

Total, ada delapan pesawat yang akan menyediakan layanan internet nirkabel. Nantinya, para penumpang Garuda Indonesia dapat menikmati layanan internet di atas pesawat secara gratis. (VIVAnews/Adri Irianto)

VIVAnews
- Langkah maskapai pelat merah, Garuda Indonesia untuk menyediakan layanan internet nirkabel (Wi-Fi) di dalam pesawat akan semakin dekat. Secara teknis, Kementerian Perhubungan telah menyetujui.

"Garuda sudah berbicara dengan Kementerian Perhubungan untuk mengubah regulasi. Secara teknis, ini bisa diterima," kata Emirsyah Satar, Direkur Utama Garuda Indonesia, di Jakarta, 29 November 2011.

Emir menjelaskan, saat ini pemasangan Wi-Fi masih terganjal regulasi yang tidak memperbolehkan alat komunikasi aktif di dalam pesawat terbang. Namun Emir menekankan, alat komunikasi yang tidak diperbolehkan di dalam pesawat adalah alat komunikasi berbasis suara seperti telepon.

Menurut Emir, pada tahap awal, jaringan Wi-Fi akan dipasang di pesawat-pesawat baru Garuda Indonesia yang tiba tahun depan. Total, ada delapan pesawat yang akan menyediakan layanan internet nirkabel.

Dari sisi investasi, Emir tidak menyebutkan nominal pasti biaya yang dikeluarkan untuk memasang fasilitas Wi-Fi tersebut di dalam kabin pesawat. “Angkanya mencapai ratusan ribu dolar AS per pesawat,” ucapnya.

Nantinya, kata Emri, para penumpang Garuda Indonesia dapat menikmati layanan internet di atas pesawat secara gratis.



VIVAnews

Jembatan runtuh saat batas kekuatannya dilampaui

Jakarta (ANTARA News) - Pakar konstruksi Dr. Ir. Wiratman Wangsadinata mengemukakan jembatan runtuh biasanya akibat pelampauan beban dari batas kekuatannya.

"Sesuatu struktur jembatan bisa runtuh apabila ada komponen yang dilampaui batas kekuatannya saat itu," kata pendiri dan Direktur Utama Wiratman & Associates, sebuah perusahaan konsultan di bidang rancang bangun, ketika dihubungi di Jakarta, Selasa. Dia mengemukakan hal tersebut ketika dimintai komentar sehubungan runtuhnya jembatan Kutai Kartanegara baru-baru ini.

Dari pengamatan melalui gambar di media massa, ia memperkirakan yang memicu keruntuhan jembatan secara progresif (beruntun) adalah putusnya satu kabel penggantung atau gagalnya sambungan kabel penggantung dengan kabel utama.

Putusnya satu kabel penggantung, ujarnya, kemudian memicu putusnya kabel penggantung di sebelahnya dan kembali memicu putusnya kabel berikutnya dan seterusnya, sehingga menyebabkan keruntuhan jembatan tersebut.

Apa lagi, tambahnya, saat kecelakaan yang terjadi pada Sabtu (26/11) itu, jembatan memang sedang dalam perbaikan, namun kemungkinan digunakan tidak sesuai aturan yang ada.

"Mungkin juga disebabkan perawatannya yang tidak memadai karena anggaran yang minim, padahal biaya maintenance sebuah jembatan itu cukup besar," katanya.

Menurut perancang Jembatan Selat Sunda itu, jembatan di Tenggarong itu tidak dapat diperbaiki lagi untuk dimanfaatkan kembali, sebaliknya perlu dibongkar total lalu dibangun baru.(D009)


Antaranews

Internet Indonesia Berdampak Positif untuk Cisco

Logo Cisco (foto : Cisco)

JAKARTA - Perangkat pintar macam smartphone dan tablet memperoleh sambutan sangat positif di Indonesia. Potensi pertumbuhan konsumen yang begitu tinggi ini tidak urung akan membuat jumlah pengguna internet semakin banyak.

Situasi ini disambut positif oleh Cisco yang sedang mengkampanyekan seri terbaru produknya. Ditemui di Demang Restaurant&Coffee, Selasa (29/11/2011), Tang Boon Ping, Regional Sales Director Asia untuk Cisco Consumer Business Group mengatakan, "Ada banyak devices terkoneksi pada WiFi, hari ini bukan hanya PC. Indonesia saat ini masih pengguna wireless biasa, tapi seiring bertumbuhnya banyak devices, semua pengguna itu akan tumbuh."

"Indonesia memiliki sekira 245,61 juta populasi, tapi penetrasi internet di Indonesia masih sekira 16,1 persen," tambahnya.

Dibanding negara lain di Asia, persentase penetrasi internet di Indonesia memang masih kecil. Namun, mengingat begitu membludaknya penggemar smartphone dan pengguna jejaring sosial di zamrud khatulistiwa tersebut, internet masih memiliki potensi pertumbuhan yang positif. Penggunaan WiFi sebagai bagian dari alat pengakses hiburan di rumah, nampaknya tidak akan lama lagi.

Senada dengan pernyataan Tan, Kevin Kurniawan, Indonesia Territory Account Manager untuk Cisco Consumer Products mengatakan, "Memang penggunaan WiFi tergantung pada pertumbuhan internet ini. Karena pengguna internet dari tahun ke tahun bertambah, ada yang menggunakan komputer dan banyak sekali tablet. Dari tahun ke tahun pertumbuhan mereka cepat, dan itu positif." (tyo)


Okezone

Monday, November 28, 2011

Kemenristek Buat Pengolahan Air Tenaga Surya

Alat ini nantinya dapat diterapkan di daerah pemukiman dan perkampungan.

Alat ini nantinya dapat diterapkan di daerah pemukiman dan perkampungan.

VIVAnews
- Persoalan air merupakan salah satu perhatian masyarakat dunia selain persoalan makanan dan energi. Terlebih, sistem sirkulasi air dapat terpengaruh oleh perubahan iklim maupun eksploitasi air yang tidak seimbang.

Seiring dengan meningkatnya penduduk dunia, air bersih juga semakin langka. Paradigma yang saat ini berkembang bukan hanya terkait persoalan efisiensi maupun penyimpanan air, tapi lebih kepada penggunaan air demi mencapai kemakmuran.

“Kita harus hati-hati sebelum kita kekurangan air,” kata Menristek Gusti Muhammad Hatta usai membuka The Sixth Open Science Meeting di Puspitek, Serpong Tangerang, 28 November 2011.

Gusti menyebutkan, kondisi air di Indonesia sendiri masih dihadapkan pada kualitas, meski secara kuantitas, beberapa daerah sudah mampu mencukupi kebutuhan akan air. “Kualitas air di Indoensia menurun, salah satunya adalah akibat industri,” ujarnya.

Untuk itu, lanjut Gusti, perlu pencegahan limbah produksi yang mengotori air. Selain itu, Gusti menyebutkan, sebelumnya, saat menjadi menteri Lingkungan Hidup, ia menargetkan mengurangi limbah industri yang mengalir ke perairan sampai 50 persen. Selain itu, ia juga sudah mewajibkan industri untuk melaksanakan tiga program wajib terkait dengan limbah industri.

Sedangkan untuk Kemenristek, jelasnya Gusti, pihaknya akan membuat serta meyediakan alat sederhana yang dapat diterapkan di daerah pemukiman dan perkampungan. “Kita akan sediakan alat yang bisa olah air dengan energi matahari,” katanya.

Gusti juga menyoroti kota besar seperti Jakarta. Menurutnya, jika penggunaaan air dengan penyedotan dari dalam tanah tidak diawasi, maka perilaku itu akan mengancam Jakarta. “Kalau Perda tidak dijalankan, air laut cepat naik ke daratan,” ujarnya.

Jakarta, menurut Gusti, masih dalam kategori rendah penyimpanan dan penyerapan air, karena idealnya 30 persen wilayah harus memenuhi RTH. Sayangnya, saat ini hanya 10 persen wilayah Jakarta yang berkategori RTH.

Untuk mencari solusi terhadap persoalan air, Kemenristek menggandeng Royal Netherlands Academy of Arts and Sciences (KNAW) Belanda dan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI). Pertemuan para peneliti dua negara ini akan mengangkat permasalahan air dari berbagai aspek yang meliputi sifat kimia, tingkat polusi, ketersediaan, maupun dampak sosial bagi masyarakat. (adi)



VIVAnews

Transfer Embrio Dilakukan Demi Swasembada Daging 2014

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG - Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian menyampaikan, teknologi reproduksi "embrio transfer" pada ternak sapi merupakan salah satu andalan Indonesia untuk pencapaian swasembada daging pada tahun 2014.

"Populasi sapi kita memang tidak sebaik Australia dan Brazil namun kita punya teknologi tersebut untuk meningkatkannya," kata Direktur Budi Daya Ternak Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Fauzi Lutfhan, di Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Senin.

Saat menghadiri panen serentak ternak sapi hasil sinkronisasi di daerah tersebut, ia mengatakan, dengan "embrio transfer" akan menghasilan kelahiran ganda dari satu indukan ternak sapi yang diyakini mampu meningkatkan populasi ternak dengan cepat.

"Andalan utama kita adalah teknologi ini, yang akan terus diterapkan secara berkelanjutan untuk pencapaian swasembada," katanya.

Ia menjelaskan, embrio tranfer atau pemindahan embrio ini dilakukan terhadap sapi indukan produktif yang telah diinseminasi dan kemudian dilakukan peminjaman rahim agar didalam terdapat dua bakal anak sapi.

Selain itu, juga akan dilakukan sinkronisasi yakni penyuntikan birahi dan insemninasi kemudian pemindahan embrio ini dilakukan secara bersamaan terhadap ribuan ternak sapi sehingga dalam waktu satu tahun menghasilkan dua kali lipat.

Ia mencontohkan, di Lampung Selatan, pada tahun lalu telah diterapkan teknologi ini dan hasilnya sekarang ini sekitar 1.000 ekor sapi peranakan ongle (PO) lahir bersamaan dengan selisih kelahiran antara satu sampai empat bulan.
"Sebagian lagi merupakan penerapan transfer embrio dan hasilnya cukup baik," katanya.

Menurut Fauzi, jika ini diterapkan ke seluruh wilayah tanah air maka dalam waktu singkat Indonesia akan mampu memenuhi kebutuhan daging dari penyerapan ternak dalam negeri dan secara otomatis tidak perlu mengimpor lagi.


Republika

Surat Kaleng Kominfo Muncul Sekejap di Internet

Ilustrasi (Foto: Google)

JAKARTA - Kementerian Komunikasi (Kemenkominfo) saat ini sedang menjadi pembicaraan hangat terkait kasus surat kaleng yang mengungkapkan korupsi dalam tender, namun kemunculannya hanya beberapa saat.

Surat kaleng yang menyebutkan dirinya Komunitas Informatika Indonesia tersebut, mengungkapkan adanya permainan pada anggaran Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI). BP3TI mempunyai hak untuk mengelola penggunaan anggaran Negara (APBN/PNBP) dari pendapatan Universal Service Obligation (USO) dari para operator telekomunikasi.

Surat kaleng tersebut dikabarkan beredar di dunia maya, pada dua jejaring sosial yaitu Indowebster dan Kaskus. Anggota Komisi I DPR, Roy Suryo juga mengaku telah membaca surat kaleng tersebut.

"Saya sempat membaca surat kaleng yang muncul di indowebster tapi karena jaringannya gak memungkinkan jadi hanya bisa buka sebentar," jelas Roy, saat dihubungi okezone, Senin (28/11/2011).

Berselang setengah hari ketika ia ingin membacanya lagi, surat kaleng tersebut sudah hilang, sehingga memunculkan kecurigaan. "Terus terang saya ingin menelisik kasus ini, dan semakin curiga soalnya langsung hilang," jelas Roy.

Roy juga mengatakan, dia juga diberitahu bahwa surat kaleng itu juga ada di kaskus, "Tapi saya gak punya akses, karena tidak ada member kaskus."

Hilangnya surat kaleng tersebut secara mendadak menurutnya aneh, " kalau hanya isu, kenapa tiba-tiba hilang," ujar Roy. (tyo)


Okezone

Neraka dari ''Manajemen Musyrik''

DAHLAN ISKAN

MANUFACTURING
hope tentu juga harus dilakukan untuk bandara-bandara kita. Selain mencarikan jalan keluar untuk hotel-hotel yang ada di Bali, selama mengikuti KTT ASEAN saya berkunjung ke pelabuhan perikanan Benoa, melihat aset-aset BUMN yang tidak produktif di Bali dan diajak melihat proyek Bandara Ngurah Rai yang baru.

Tanpa dilakukan survei pun semua orang sudah tahu betapa tidak memuaskannya Bandara Internasional Ngurah Rai itu. Semua orang ngomel, mencela, dan mencaci maki sesaknya, ruwetnya, dan buruknya. Bandara itu memang tidak mampu menanggung beban yang sudah empat kali lebih besar daripada kapasitasnya.

Memang, PT Angkasapura I, BUMN yang mengelola bandara tersebut, sudah mulai membangun terminal yang baru. Tapi, terminal baru itu baru akan selesai paling cepat dua tahun lagi.

Berarti selama dua tahun ke depan keluhan dari publik masih akan sangat nyaring. Bahkan, keluhan itu akan bertambah-tambah karena di lokasi yang sama bakal banyak kesibukan proyek. Bongkar sana, bongkar sini. Pindah sana, pindah sini. Membangun terminal baru di lokasi terminal yang masih dipakai tentu sangat repot. Lebih enak membangun terminal baru di lokasi yang baru sama sekali.

Menghadapi persoalan yang begitu stres, hanya hope-lah yang bisa di-manufacture! Karena itu, memajang maket bandara baru tersebut besar-besar di ruang tunggu atau di tempat-tempat strategis lainnya menjadi penting. Saya berharap, penumpang yang ngomel-ngomel itu bisa melihat gambar bandara baru yang lebih lapang dan lebih indah. Perhatian penumpang harus dicuri agar tidak lagi selalu merasakan sumpeknya keadaan sekarang, melainkan diajak merasakan mimpi masa depan baru yang segera datang itu.

Demikian juga, PT Angkasapura II yang mengelola Bandara Soekarno-Hatta harus membantu manufacturing hope itu. Caranya, ikut membantu memasangkan maket bandara baru Ngurah Rai di lokasi Bandara Soekarno-Hatta. Bahkan, maket baru Bandara Soekarno-Hatta sendiri juga harus lebih banyak ditampilkan secara atraktif.

Tentu, sambil menunggu yang baru itu, bandara yang ada harus tetap diperhatikan. Mungkin memang tidak perlu membuang uang terlalu banyak untuk sesuatu yang dalam dua tahun ke depan akan dibongkar. Tapi, tanpa membuat bandara yang ada ini lebih baik, orang pun akan kehilangan harapan bahwa bandara yang baru itu kelak bakal mengalami nasib tak terurus yang sama. Itulah sebabnya, khusus Bandara Soekarno-Hatta, manajemen Angkasapura II akan melakukan survei persepsi publik yang bakal dilakukan oleh lembaga survei yang kredibel dan independen.

***
Manufacturing hope kelihatannya juga harus lebih banyak diproduksi untuk industri rekayasa. PT Dirgantara Indonesia (pembuatan pesawat), PT PAL Surabaya (pembuatan kapal), PT Bharata Surabaya (mesin-mesin), PT Boma Bisma Indra Surabaya-Pasuruan (mesin-mesin), PT INKA (pembuatan kereta api), dan banyak lagi industri jenis itu sangat memerlukannya.

Semua BUMN di bidang ini sulitnya bukan main. Kesulitan yang sudah berlangsung begitu lama. Di barisan ini termasuk Dok Perkapalan IKI Makassar, Dok Perkapalan Koja Bahari Jakarta, dan industri sejenis?yang menjadi anak perusahaan BUMN seperti jasa produksi milik PLN dan perbengkelan di lingkungan BUMN lainnya. Beberapa di antaranya bahkan sangat-sangat parah. PT PAL, misalnya, sudah terlalu lama merah dalam skala kerugian yang triliunan rupiah.

PT IKI Makassar idem ditto. Sudah dua tahun perusahaan galangan kapal terbesar di Indonesia Timur itu tidak mampu membayar gaji karyawan. Perusahaan tersebut terjerumus ketika menerima order pembuatan kapal penangkap ikan modern sebanyak 40 unit, tapi dibatalkan pemerintah di tengah jalan. Kini 14 kapal ikan yang sudah telanjur jadi itu mengapung mubazir begitu saja. Sudah lebih dari sepuluh tahun kapal-kapal modern itu berjajar menganggur.

Bahan-bahan kapal yang belum jadi pun sudah menjadi besi tua dan berserakan memenuhi kawasan galangan kapal itu. Peralatan produksinya juga sudah menganggur bertahun-tahun. Salah satu di antaranya bisa membuat ngiler siapa pun: crane 150 ton! Dok Perkapalan Surabaya yang ordernya begitu banyak dan sibuk saja hanya punya crane terbesar 50 ton!

Dulu, sekitar 15 tahun yang lalu, saya pernah mengkritik pemerintah di bidang itu. Saya menulis di media mengapa nasib industri rekayasa kita begitu jelek.Mengapa kita impor permesinan bertriliun-triliun setiap tahun, tapi industri rekayasa di dalam negeri telantar berat. Bahkan, tokoh sekaliber B.J. Habibie pun tidak berhasil mengatasinya.

Waktu itu saya sudah membayangkan alangkah hebatnya Indonesia kalau semua potensi tersebut disatukan dalam koordinasi yang utuh. Kalau saja ada kesatuan di dalamnya, kita bisa memproduksi pabrik apa pun, alat apa pun, dan kendaraan apa pun. Pembangkit listrik, pabrik gula, pabrik kelapa sawit, pesawat, kapal, kereta, motor, mobil, dan apalagi sepeda, semua bisa dibuat di dalam negeri.

Sebagai orang yang kala itu sering mengunjungi pabrik-pabrik sejenis di Tiongkok, saya selalu mengeluh: alangkah lebih modernnya peralatan yang dimiliki pabrik-pabrik kita jika dibandingkan dengan pabrik-pabrik yang saya kunjungi itu. Peralatan yang dimiliki PT Bharata, misalnya, jauh lebih modern daripada yang saya lihat di Tiongkok saat itu. Ahli pesawat dari Eropa mengagumi modernya peralatan di PT Dirgantara Indonesia.

Kini, dalam posisi saya yang baru ini, saya tidak bisa lagi hanya mengkritik. Tanggung jawab itu kini ditumpukkan di pundak saya. Saya tidak boleh lupa bahwa saya pernah mengkritik pemerintah. Saya tidak boleh mencari kambing hitam untuk menghindarkan diri dari tanggung jawab. Tentu saya juga menyadari bahwa saya bukanlah seorang yang genius seperti Pak Habibie. Saya hanya mengandalkan hasil dari manufacturing hope.

Tidak mudah perusahaan yang sudah mengalami kemerosotan yang panjang bisa bangkit kembali. Karena itu, saya harus menghargai dan memuji upaya yang dilakukan manajemen PT Dirgantara Indonesia (DI) belakangan ini. Rasanya, untuk bidang ini, DI akan bangkit yang pertama.

Thanks to
kesungguhan Presiden SBY yang telah menginstruksikan pengadaan seluruh keperluan militer dilakukan di dalam negeri. Kecuali peralatan sekelas tank Leopard, helikopter Apache, atau kapal selam yang memang belum bisa dibuat sendiri. Pesawat tempur sekelas F-16 Block 52 pun, tekad Presiden SBY tegas: harus diproduksi di dalam negeri meski harus bekerja sama dengan pihak luar.Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro juga sangat serius dalam mengontrol pelaksanaan instruksi presiden itu.

Maka, PT DI kelihatannya segera mentas. Kegiatan jangka pendek, menengah, dan panjangnya sudah tertata. Dalam waktu pendek ini, sampai dua tahun ke depan, pekerjaannya sudah sangat banyak: membuat pesawat militer CN-295 dalam jumlah yang besar. Order ini akan berkelanjutan menjadi program jangka menengah karena PT DI juga sekaligus diberi hak keagenan untuk Asia Pasifik. Sedangkan jangka panjangnya, PT DI memproduksi pesawat tempur setara Block 52 bekerja sama dengan Korea Selatan.

Adanya kebijakan yang tegas dari Presiden SBY, komitmen pembinaan yang kuat dari Kementerian Pertahanan, kapabilitas personel PT DI yang unggul (terbukti satu bagian dari sayap pesawat Airbus 380 yang gagah dan menarik itu ternyata selalu diproduksi di PT DI), dan fokus manajemen dalam melayani keperluan Kementerian Pertahanan adalah kunci awal bangkitnya industri pesawat PT DI.

Instruksi Presiden SBY itu juga berlaku untuk PT Pindad. Maka, kebangkitan serupa juga akan terjadi untuk PT Pindad. Semoga juga di PT Dahana. Karean itu, tidak ada jalan lain bagi PT PAL untuk tidak mengikuti jejak PT DI. Kalau saja PT PAL fokus melayani keperluan pembuatan dan perawatan kapal-kapal militer nasibnya akan lebih baik.

Apalagi, anggaran untuk peralatan militer kini semakin besar. Menyerap semaksimal mungkin anggaran militer itu saja sudah akan bisa menghidupi. Dengan syarat, pelayanan kepada keperluan militer itu sangat memuaskan: mutunya dan waktu penyelesaiannya.

Lupakan dulu menggarap kapal niaga yang ternyata merugikan PT PAL begitu besar. Lupakan menggarap bisnis-bisnis lain, apalagi sampai menjadi kontraktor EPC seperti yang dilakukan selama ini. Semua itu hanya mengganggu kefokusan manajemen dan merusak suasana kebatinan jajaran PT PAL sendiri. Memang ada alasan ilmiah untuk mengerjakan banyak hal itu.

Misalnya untuk memanfaatkan idle capacity. Tapi, godaan memanfaatkan idle capacity itu bisa membuat orang tidak fokus. Dalam bahasa agama, "tidak fokus" berarti "tidak mengesakan". "Tidak mengesakan" berarti "tidak bertauhid". "Tidak bertauhid" berarti "musyrik". Memanfaatkan idle capacity di satu pihak sangat ilmiah, di pihak lain bisa juga berarti godaan terhadap fokus. Saya sering mengistilahkannya "godaan untuk berbuat musyrik". Padahal, orang musyrik itu masuk neraka. Nerakanya perusahaan adalah negative cash flow, rugi, dan akhirnya bangkrut.

Kalaupun PT PAL kelak sudah fokus menekuni keperluan militer, tapi masih juga rugi, negara tidak akan terlalu menyesal. Tapi, kerugian PT PAL karena menggarap kapal niaga asing sangatlah menyakitkan. Apalagi, kerugian itu menjadi beban negara. Rugi untuk memperkuat militer kita masih bisa dianggap sebagai pengabdian kepada negara. Tapi, rugi karena menggarap kapal niaga asing dan kemudian minta uang kepada negara sama sekali tidak bisa dimengerti.

Hanya kepada orang-orang yang bisa fokuslah saya banyak berharap. Hanya di tangan pimpinan-pimpinan yang fokuslah BUMN bisa bangkit. (*)


JPNN

Sunday, November 27, 2011

Inilah Industri Pertahanan yang Ingin Dikuasai Indonesia

PT44 Maesa RHan 122mm (Foto Kaskus Formil)

Jakarta, PelitaOnline - Indonesia rupanya terus menaikkan targetnya dalam mengembangkan industri pertahanan di Indonesia. Hal ini terlihat pada saat pertemuan Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) yang digelar di Kantor Kementerian Pertahanan, Jumat (25/11).

Dalam hasil pertemuan itu, setidaknya terdapat lima kemampuan yang ingin dikuasai Indonesia. Pertama, industri kendaraan tempur (Ranpur/ armor vehicle) dan kendaraan taktis (Rantis/ tactical vehicle).

"Kedua, industri kapal perang atas air (combat vessel) dan bawah air (submarine) serta kapal-kapal pendukungnya (support vessel)," kata Ketua KKIP yang juga Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.

Ketiga, industri pesawat militer angkut ringan dan sedang (light dan medium military air transport, fix wing and rotary wing) serta pesawat tempur (fighter).

Keempat, industri senjata ringan dan berat untuk perorangan dan kelompok/ satuan (pistol, assault riffle, caraben, SMR, SMB, mortir, AGL, RPG) sampai dengan meriam dan munisinya (MKK dan MKB), roket/MLRS, torpedo, serta peluru kendali.

Sedangkan kelima adalah industri peralatan netword centric operation system, mulai alat komunikasi radio, sistem kendali/ kontrol, komputasi, dan komando untuk penembakan senjata, radar dan thermal optic untuk pencari/deteksi dan penjajak sasaran walau dengan kemampuan industri yang relatif masih terbatas.

KKIP sendiri dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden No. 42 Tahun 2010 dalam rangka memantapkan fondasi industri pertahanan nasional dalam rangka revitalisasi industri pertahanan. Tugas komite ini antara lain merumuskan kebijakan yang terdiri dari penelitian, pengembangan, dan peningkatan sumber daya manusia, mengkoordinasikan kerjasama luar negeri, dan memantau serta mengevaluasi kebijakan industri pertahanan.



Pelita

Game Indonesia Siap 'Meledak' di 2012

ilustrasi (ist)

Jakarta - Tahun 2012 diyakini akan jadi milestone baru untuk industri game di Indonesia. Para pelaku di industri game pun harus bersiap-siap menyambutnya.

Saat ini sudah banyak game developer yang bermunculan. Perkembangan game developer dan maraknya social network menjadi faktor penyebab meledaknya industri game.

Hal ini diungkapkan oleh Development Director PT Logika Interaktif, Bullitt Sesariza saat berbincang dengan detikINET, akhir pekan ini.

"Saat ini banyak developer game yang sedang menunggu saat yang tepat. Industrinya sekarang sudah mulai, tapi masih mencari. Di tahun 2012 game di Indonesia bakal meledak," katanya.

Menurutnya, tren social network menjadi faktor penting. Karena social network akan membuat bagaimana caranya agar bisa mengikat membernya. Nah, game menjadi salah satu alat untuk mengikatnya.

"Trennya sekarang social network, dan social network selalu mencari teknik baru dan kreatifitas baru untuk engage orang. Game menjadi salah satu cara untuk engagement di social network," paparnya.

Saat ini, sambungnya, di Indonesia ada sekitar 60 game developer. Kebanyakan membuat proyek dan di jual ke luar negeri.

"Hasil survey kita di awal tahun 2011 ada sekitar 60 game developer. Paling banyak mereka yang membuat flash game dan dijual ke luar. Tapi di luar itu, yang perseorangan juga banyak banget," katanya.( afz / rou )



detikInet

Butuh "Connecting the Dots" untuk Wujudkan Kota Digital

wsh/Kompas.com - Suasana acara Depok Connection. Para pembicara, dari kiri ke kanan: Cak Uding (Better-B) dan Dhanang Perdhana (PerdhanaHost).

KOMPAS.com - Sekelompok pemuda asal Depok, Jawa Barat, menggagas sebuah gerakan untuk menghidupkan Depok sebagai sebuah Kota Digital. Sebagai upaya awalnya, gerakan bernama Depok Digital itu telah melakukan sebuah event bertajuk Depok Connection (DepCon) pada Kamis, 24 November 2011 yang lalu.

Impian untuk menjadikan sebuah kota digital itu sah-sah saja dimiliki. Meskipun, perlu disadari bahwa untuk mewujudkannya butuh perhatian dan usaha yang tidak mudah, serta keterlibatan dari berbagai unsur yang ada.

Berbicara dalam DepCon pertama adalah Abul A'la Almaujudy, Managing Director pengembang aplikasi mobile Better-B. Pria yang akrab disapa Cak Uding ini mengatakan, apa yang dibutuhkan sekarang adalah menghubungkan berbagai unsur yang ada di Depok.

"Connecting the dots itu yang perlu. Itu yang harus dilakukan, jadi semuanya saling terhubung. Harus ada yang mau melakukan itu," ujarnya.

Ferdias Ramadoni, penggiat Depok Digital, mengutip empat kriteria utama dari International Telecommunication Union (ITU) agar sebuah kota bisa disebut sebagai kota digital. Keempat hal itu adalah: broadband connectivity, digital inclusion, innovation, dan knowledge worker.

Keempat hal itu yang menurutnya akan menjadi tujuan pamungkas dari gerakan Depok Digital. Tentu, untuk mencapainya butuh langkah-langkah strategis dan bertahap.

Berbagai unsur penggiat digital dari Kota Depok tampak hadir di acara itu, termasuk untuk memberikan paparan mengenai kegiatan mereka. Ini termasuk StartUp Kampus, AnakUI.com, Serikat Koprollers Depok (SiKodok), DepokMobi hingga Komunitas Tangan di Atas.


KOMPAS

Peneliti: pemuliaan tanaman melon perlu dilakukan

Buah Melon. (FOTO ANTARA/Anis Efizudin)

Yogyakarta (ANTARA News) - Pemuliaan atau pengembangan tanaman melon perlu dilakukan agar petani dapat memperoleh benih buah tersebut dengan harga terjangkau, kata peneliti dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Budi Setiadi Daryono.

"Selama ini untuk memperoleh benih melon petani masih mengandalkan impor dengan harga yang relatif mahal. Pemuliaan tanaman melon dapat menghasilkan kultivar lokal yang unggul dan dapat bersaing dengan kultivar-kultivar lainnya yang berasal dari luar negeri," katanya di Yogyakarta, Minggu.

Menurut dia, pemuliaan tanaman melon di Indonesia perlu dilakukan untuk merakit kultivar lokal yang unggul dan memiliki nilai jual di masyarakat. Jenis kultivar lokal yang prospek untuk dikembangkan yakni kultivar Melode Gama-1 dan Gama Melon Basket yang telah dikembangkan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM).

Kultivar Melodi Gama-1 sebagai kultivar baru memiliki keunggulan antara lain tahan terhadap serangan penyakit jamur tepung atau "powdery mildew" yang disebabkan podosphaera xanthii dan virus kyuri green mottle mosaic virus (KGMMV) yang sering menyerang tanaman melon di Indonesia.

"Selain itu, kultivar Melodi Gama-1 yang memiliki bentuk globular itu mempunyai waktu panen yang relatif singkat, yakni 55-57 hari sejak tanam dengan berat buah rata-rata 1,7-2,0 kilogram," katanya.

Ia mengatakan, untuk kultivar Gama Melon Basket selain tahan terhadap serangan penyakit dan hama juga memiliki rasa yang manis, mengandung kadar B-karoten dan provitamin A relatif tinggi sehingga baik untuk kesehatan mata dan kulit.

"Potensi lain yang dimiliki oleh kedua kultivar itu adalah benihnya memiliki kualitas baik karena memiliki viabilitas yang tinggi," kata Budi.

Menurut dia, benih kedua kultivar itu menurut rencana akan dilepas dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan benih yang diperoleh dari impor sehingga petani dapat menekan biaya produksi. Kedua kultivar itu juga mampu ditanam di lokasi yang berbeda dan pada musim yang berbeda (kemarau dan hujan) dengan perawatan yang optimal.

"Dengan demikian, harga pembelian fungisida dan insektisida dapat lebih hemat karena merupakan kultivar yang relatif tahan serangan hama dan penyakit," katanya.

Ia mengatakan, upaya itu diharapkan dapat memenuhi permintaan konsumsi melon setiap tahun yang selalu meningkat sehingga memerlukan pasokan yang cukup besar dan berkesinambungan.

"Mengingat nilai ekonominya yang cukup tinggi, petani di Indonesia telah berupaya melakukan budi daya melon di berbagai daerah," kata Budi.(L.B015*H010/H008)



Antaranews

Saturday, November 26, 2011

Inilah Jawara Indigo Fellowship 2011

Didik Purwanto-Pemenang Indigo Fellowship 2011 sedang melakukan foto sesi dengan Direktur IT & Supply Telkom, Indra Utoyo

JAKARTA, KOMPAS.com - Ajang Indigo Fellowship 2011 telah ditutup pada Jumat (25/11/2011). Ajang digitalpreneur untuk memamerkan karyanya ini telah menghasilkan masing-masing tiga pemenang di empat kategori.

Acara yang sudah dilakukan selama tiga tahun tersebut diprakarsai oleh Telkom Group bekerjasama dengan Masyarakat Industri Kreatif TIK Indonesia (MIKTI). Selama seleksi, ajang ini diikuti oleh 502 peserta dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya. Setelah disaring, dipilih 28 finalis dan ditentukan masing-masing tiga pemenang di empat kategori.

"Indigo Fellowship sebagai ajang untuk menumbuhkan digitalpreneur baik individu atau kelompok. Harapannya, kegiatan ini dapat meningkatkan industri kreatif digital sehingga bisa berdaya saing," ungkap Jodie Hernadi, ketua panitia Indigo Fellowship 2011 sekaligus Executive General Manager Multimedia PT Telkom Indonesia selepas pengumuman Awarding Night di Jakarta, Jumat (25/11/2011).

Inilah jawara Indigo Fellowship 2011:
* Kategori Mobile (Application & Content)
- Juara I : Mad Warrior (Garibaldy Mukti)
- Juara II : Anak SMP Juga Bisa Jadi Creativepreneur (Fahma W Rosmansyah)
- Juara III : Kalkulator Nutrisi (Dody Qori Utama)

* Kategori Animasi dan Digital Comic
- Juara I : Adventures of Anoman (Adhicipta R Wirawan)
- Juara II : Si Nini (Johan Tri Handoyo)
- Juara III : Aisyah & The Backbone ( Rani Yulianty)

* Kategori Business Application
- Juara I : Alfa Pos (Rosa Kurniawan)
- Juara II : Pro Hukum (Steven Surojo)
- Juara III : Si Gokil (Yusep Rosmansyah)

* Kategori Web Application & Content
- Juara I : Saling Sapa (Muhammad Yahya Harlan)
- Juara II : Majapahit Online (Ivan Chen)
- Juara III : Klik Bahasa (Bhawika Arthadhana)

Para pemenang ini, tambah Jodie, akan dipilih oleh Telkom untuk mendapatkan bantuan modal dan mendapatkan inkubasi bisnis milik Telkom Group bernama Indigo Venture.

Tahun ini, Telkom Group memberikan bantuan modal kelima pemenang Indigo Fellowship tahun 2009 dan 2010. Jumlah dana yang digelontorkan kepada lima pemenang tersebut adalah Rp 3,2 miliar.

Dana tersebut akan dikucurkan mulai tahun depan dan pemenang akan dikontrak eksklusif selama setahun. "Nanti akan ada sistem bagi hasil setelah dikomersialkan," tambah Direktur IT & Supply Telkom, Indra Utoyo.


KOMPAS

Cuma 43 Juta Ha Hutan Indonesia yang Perawan

Total kerusakan hutan yang terjadi di Indonesia mencapai 1,08 juta hektare per tahun.

Selain Sumatera, hutan Kalimantan memiliki laju kerusakan yang besar dari total kerusakan hutan yang terjadi di Indonesia yakni sebesar 1,08 juta hektar per tahun. (zunal.com)

VIVAnews
- Sebanyak 1.000 anak memeriahkan kegiatan parade cinta pohon bersama Kementerian Kehutanan, Pemprov DKI Jakarta, dan pihak swasta.

Dalam kesempatan ini, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan, ketidakpahaman anak-anak akan pentingnya hutan bagi kehidupan mereka di masa yang akan datang bisa menyebabkan terjadinya kerusakan hutan yang ada saat ini.

"Apakah kita ingin Indonesia menjadi tandus seperti beberapa negara di Afrika dengan tidak adanya hutan yang bisa menampung air?" kata Zulkifli saat membuka Festreeval Parade Cinta Pohon di halaman Balaikota DKI Jakarta, Minggu 27 November 2011.

Data Kementerian Kehutanan menyebutkan, selain Sumatera, hutan Kalimantan memiliki laju kerusakan yang besar dari total kerusakan hutan yang terjadi di Indonesia yakni sebesar 1,08 juta hektare per tahun.

"Memang saya kategorikan hutan Indonesia dalam keadaan kritis, karena puluhan tahun menjadi andalan untuk pendapatan bagi negara. Dari 130 juta hektare, hanya 43 juta di antaranya yang masuk dalam kategori hutan perawan," jelasnya.

Menurut Zulkifli, puncak kerusakan hutan itu mulai terjadi sekitar 1999-2002, disebabkan oleh pembalakan liar, kebakaran hutan, dan juga pemekaran wilayah.

"Pertama tentu karena perambahan kawasan hutan tanpa izin menjadi kebun kelapa sawit, menjadi pertanian, dan pertambangan gelap," ujar Zulkifli. Kemudian, dia melanjutkan, yang kedua, akibat penebangan liar, dan ketiga karena kebakaran hutan terkait dengan budaya lokal. “Tiga hal inilah yang mempercepat kerusakan hutan,” tutur Zulkifli. (art)



VIVAnews