Jakarta - Android belakangan tengah disorot lantaran mulai marak dikerubungi program jahat (malware). Aksi infeksi virus ini bahkan terjadi di Android Market, tempat dimana pengguna menginstal aplikasi baru.
Pengguna tentu tak serta-merta men-download malware tersebut. Sebab si program jahat bersembunyi di balik nama aplikasi yang sangat populer, semisal Angry Birds.
Namun sejatinya itu adalah aplikasi abal-abal alias palsu. Hanya saja si korban kurang cekatan dan tak memeriksa lebih lanjut, hingga akhirnya terinfeksi.
Berikut adalah 2 kiat singkat yang diberikan perusahaan keamanan Trend Micro untuk menangkal infeksi malware di Android Market:
1. Siapa pembuat aplikasi itu?
Penjahat dunia maya secara teratur selalu mengikuti aplikasi apa yang sedang populer, kemudian mereka membuat tiruannya. Misalnya malicious aplikasi untuk game terkenal Angry Birds, besutan Rovio Mobile, pernah dibuat tipuan malicious-nya dari developer Logastrod.
Untuk memastikan si pembuat aplikasi memiliki reputasi, cek lah bagaimana si developer memberikan catatan pada aplikasi yang pernah dibuat. Jika developer tersebut miskin informasi, lebih baik Anda abaikan untuk menginstal aplikasinya.
Perhatikan nama pembuatnya. Gambar di atas si pembuat adalah Rovio Mobile (pembuat resmi Angry Birds).
Untuk gambar di atas, nama pembuatnya beda, yakni Logastrod. Padahal game yang ditawarkan sama. Jadi jelas, ini adalah game Angry Birds palsu.
2. Rating dan review
Pada aplikasi yang asli biasanya mendapatkan banyak rating dari beberapa reviewer di dalam Android market, sedangkan aplikasi palsu hanya memberikan kurang dari dua puluh rating.
Semakin banyak rating dan review yang diberikan, artinya Anda memasuki halaman aplikasi yang dijamin benar.
Sejatinya, tips singkat di atas tak hanya bisa diterapkan untuk menangkal serbuan malware di Android Market, melainkan juga bisa dijalankan pada platform lain. Semisal BlackBerry, iOS, Windows, dan lainnya.( ash / fyk )
• detik
No comments:
Post a Comment