Jakarta - Indonesia dinilai bukan satu-satunya negara yang kecewa dengan sikap tertutup BlackBerry soal data center. Beberapa negara lain juga merasakan hal yang sama.
"Ini bukan cuma concern Indonesia saja. Negara lain seperti Inggris, negara-negara di timur tengah, juga punya kekhawatiran yang sama," tukas Anggota Komite BRTI Heru Sutadi pada detikINET, Sabtu (10/12/2011).
Sejumlah negara khawatir, sikap Research in Motion (RIM) yang tertutup membuka akses ke data center-nya, dan enggan membangun data center dan server di tiap negara penggunanya, menimbulkan kecurigaan.
"Informasi jika diproses di Kanada, kita tidak tahu data akan diapakan. Siapa yang bisa menjamin kerahasiaan data kita, misalnya saja yang umum-umum seperti di email, Facebook, maupun Twitter," keluh Heru.
RIM juga dinilai sangat sadar akan potensi besar Indonesia sebagai pasar BlackBerry. Namun sayangnya, Indonesia kurang dihargai. Itu yang bikin BRTI kecewa berat.
"Ya, kita juga tidak mau Indonesia cuma dijadikan pasar. Padahal, uang yang didapat dari negara ini juga besar, masak kontribusi server yang juga untuk kepentingan pasar mereka ke depan tidak mau," sesalnya.
Seperti diketahui, saat ini pengguna BlackBerry dari seluruh operator yang menjadi mitranya, seperti Telkomsel, Indosat, XL, Tri, Axis, Bakrie, dan Smartfren, telah berkisar 10 juta pelanggan.( rou / rou )
• detik
No comments:
Post a Comment