Takengon (ANTARA News) - Mahasiswa Fakultas Teknik Informatika Universitas Gajah Putih, Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, berhasil membuat software pendeteksi pengawasan hutan dan pendokumentasian adat budaya Gayo.
Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan UGP Zulfikar Ahmad menyatakan, temuan tiga software tersebut akan segera diseminarkan yang akan dihadiri Dr Jonas Debian, seorang pakar Linux dari Eropa.
"Pakar Linux dari Denmark itu selama ini membantu mahasiswa FTI-UGP dalam penyempurnaan produk IT selama dua minggu," ujarnya.
Software itu diberi nama "Pang Uten" yang merupakan alat deteksi kebakaran hutan dan penebangan liar tanpa satelit.
Software lainnya diberi nama "Lelongohen" yang merupakan aplikasi optimalisasi titik penanaman kopi untuk menghasilkan kopi dengan cita rasa terbaik.
Kemudian yang ketiga dinamai "Distro Deep-IX" yaitu sistem operasi berbasis Linux untuk mendokumentasikan adat dan budaya Gayo.
Zulfikar Ahmad menjelaskan, "Pang Uten" adalah serangkaian alat yang dihubungkan dengan program komputer untuk menjaga hutan siang dan malam.
"Alat tersebut akan segera mengirimkan informasi koordinat lokasi kejadian kebakaran atau penebangan ke pusat kendali, baik yang berada di sekitar lokasi kebakaran maupun di lokasi-lokasi yang jauh dari titik api," jelas Zulfikar.
Sedangkan "Lelongohen" adalah program komputer yang ditanamkan padsa telepon seluler sehingga petani kopi dengan mudah tanpa harus belajar komputer atau tanpa mengakses internet, bisa mengetahui informasi cita rasa kopi yang diperoleh dari hasil penelitian Forum Kopi Aceh.
Terakhir, "Distro Deep-IX" adalah program komputer mengenai budaya Gayo yang didalamnya berisi Wikipedia tentang Gayo dan game-game tentang adat suku Gayo.
"Kita berharap alat temuan mahasiswa ini bisa bermanfaat bagi masyarakat," kata Zulfikar.(*)
(ANT/H011)
• Antaranews
No comments:
Post a Comment