Sunday, December 25, 2011

Tahun 2012 Kebutuhan TI US$ 2,7 Triliun

Ini naik 3,9 persen dari tahun 2011, yang menghabiskan US$ 2,6 triliun

ilustrasi pengguna internet (www.corbis.com)

VIVAnews - Sepanjang tahun 2011 perkembangan Teknologi Informasi (TI) diwarnai berkembangnya tablet, populernya komputasi awan, munculnya ultrabook, kejahatan cyber yang semakin beragam, hingga pekerja TI yang mulai mengarahkan bisnisnya pada efisiensi. Dinamika TI ini diperkirakan akan terus berlanjut pada tahun 2012.

Dinamika TI juga memperngaruhi belanja kebutuhan TI. Mengutip dari data survei yang dilakukan Gartner, Director and Country Manager Dell Indonesia, Pieter Lydian, menyampaikan bahwa tahun depan enterprise TI global akan menghabiskan uang mencapai US$ 2,7 triliun.

“Ini naik 3,9 persen dari tahun 2011, yang menghabiskan US$ 2,6 triliun,” jelas Pieter Lydian, dalam Diskusi "IT Outlook 2012" di Jakarta, Kamis, 22 Desember 2011.

Ia melanjutkan bahwa pengguna dari lini bisnis dan organisasi akan didominasi oleh perangkat mobile, komputasi awan dan jejaring sosial yang memunculkan pasar negara BRIC (Brazil, India, Rusia dan Cina).

Pasar negara tersebut kemungkinan akan menguasai setengah dari kebutuhan IT dunia. Ia juga menyampaikan bahwa dari sisi konsumen, tren ke depan akan diisi oleh generasi Y yang mengisi 48 persen tenaga kerja dunia sampai tahun 2020.

Survey Gartner juga memprediksi bahwa tahun depan, 50 persen dari pengguna email kantoran akan mengakses email dari browser, tablet atau perangkat ponsel pintarnya.

Adapun 40 persen perusahaan akan mengalihkan datanya dari server atau storage biasa ke komputasi awan. Sedangkan 85 persen dari 500 perusahaan terkemuka akan mengalami kegagalan dalam mengantisipasi keefisienan datanya. Namun perusahaan akan menjadi semakin kompetitif di 2015.

Sedangkan khusus untuk Indonesia, Pieter optimis pertumbuhan TI cukup baik. “Pertumbuhan akan tinggi, tinggal kita melihat penyerapan APBN dan perkembangan krisis Eropa,” ucapnya.

Tahun 2012 Dell, menurut Pieter, akan tetap mengembangkan dari lini enterprise dengan fokus pada layanan support dan service yang kian memanjakan pengguna. Ia mengatakan layanan yang diberikan merupakan bagian dari pengalaman pengguna. (ren)



VIVAnews

No comments:

Post a Comment