
KOMPAS.com - Bulan Desember ini, tepat lima belas tahun Intel hadir di Indonesia. Tahun ini juga bertepatan dengan perayaan empat puluh tahun produksi mikroprosesor pertama dari Intel.
Selama  kurun waktu itu, telah banyak yang dilakukan Intel di Indonesia. Secara  garis besar terdapat tiga poin penting yang diraih Intel Indonesia  selama lima belas tahun terakhir, yakni kolaborasi strategis dengan  pemerintah dan pihak terkait, teknologi untuk pendidikan, dan  kreativitas melalui pemanfaatan teknologi.
Kolaborasi Strategis dengan Pemerintah dan Pihak Terkait
Tahun 2009, Intel Indonesia Corporation berkolaborasi dengan KADIN (Kamar Dagang dan Industri), untuk menjadi tuan rumah seminar investasi infrastruktur TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) untuk bidang broadband, kesehatan, dan pendidikan.
Satu tahun kemudian, kerja sama ini merumuskan roadmap baru  untuk TIK dan kemudian diserahkan kepada pemerintah. Akhir tahun 2010,  Intel memenangkan tender Direktorat Dirjen Pajak dan Kementrian Keuangan  RI untuk penyediaan 4.100 unit komputer pada 150 Kantor Pelayanan  Pajak.
Teknologi untuk Pendidikan
Di Indonesia, Intel telah melatih total 75 ribu guru dari kota-kota di seluruh Indonesia sampai akhir 2011 melalui program "Intel Tech". Bersama dengan HP didukung Klub Guru Indonesia (KGI), Intel memungkinkan pengadaan 13 ribu unit laptop untuk guru di 18 kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Selain itu, bersama PT. Telkom Indonesia, Intel mendonasikan 300 PC Classmate (CMPC), yang dipaket dengan akses broadband nirkabel (Internet Speedy Broadband) ke sepuluh sekolah di empat kota di Indonesia (Pekalongan, Tangerang, Solo, Jambi).
Intel  juga mengadakan Intel ISEF, kompetisi bidang ilmu pengetahuan global  terbesar untuk siswa di kelas 9 hingga 12. Para pemenang Indonesia akan  dikirim oleh Intel ke Amerika Serikat untuk mengikuti kompetisi ISEF  Internasional.
Kreativitas Melalui Pemanfaatan Teknologi
Tahun 2010, Intel Indonesia menggelar program "Intel Creative Motion", terdiri dari serangkaian sesi pelatihan untuk komunitas kreatif dan pendidikan di lima kota yakni Surabaya, Yogyakarta, Medan, Balikpapan, dan Makassar.
Tahun 2011 Intel Indonesia memperkenalkan gerakan "Warnai Hidupmu", sebuah upaya untuk memberikan inspirasi cerita yang memungkinkan pengguna lebih menikmati menggunakan komputer untuk kehidupan.
Dalam gerakan ini Intel menggandeng dua praktisi kreatif yakni Jogja Jip Hop Foundation dan Nancy Margried yang telah menggabungkan unsur budaya dengan unsur modern.
• KOMPAS
 
No comments:
Post a Comment