Ilustrasi (Foto: dok okezone)
SURABAYA - Kementerian Komunikasi dan Informatika mengakui jika kebijakan untuk deaktivasi layanan content provider dengan "unreg" secara massal yang dilakukan pemerintah beberapa waktu yang lalu, sangat berdampak sekali terhadap kelangsungan hidup content provider.
Sebagai contoh operator seluler Telkomsel yang sebelumnya mempunyai pelanggan SMS premium dan RBT sebesar 42 juta. Namun sejak kebijakan pemerintah untuk unreg semua layanan conten provider, hingga saat ini yang daftar selama 350ribu.
“Memang dampaknya sangat drop. Namun perlu juga shock terapi untuk para pencuri itu," ujar Tifatul, di Surabaya, Senin (5/12/20110.
Kata Tifatul, sebenarnya tidak semua conten provider nakal. Tapi ada juga yang baik. Makanya kebijakan yang diambil pemerintah jangan sampai membunuh content provider yang baik-baik itu. Karena menurut Tifatul conten provider ini termasuk dalam creative industry yang harus didorong oleh pemerintah.
“Banyak orang yang bergantung hidupnya dari dunia ini,” ujar Tifatul.
Sedangkan untuk penyelesaian kasus pencurian pulsa ini, kata Tifatul yang berhak untuk mengurusi dan memberikan hukuman adalah Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia bersama dengan Polri. Badan ini menurut Tifatul setengah independen. Sedangkan Kementerian Informasi dan Informatika sendiri sebenarnya tidak mempunyai kepanjangan di BRTI ini. (tyo)
• Okezone
No comments:
Post a Comment