 Jurnas.com | PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mengaku  tengah membuka pembicaraan dengan pemerintahan baru di Libya terkait  kelanjutan proyek WIKA di sana. Sebelumnya, proyek berupa pembangunan  gedung perbelanjaan itu terpaksa terhenti usai meletusnya komflik  politik di negara tersebut yang berimbas pada jatuhnya rezim  pemerintahan Moammar Ghadafi.
      Jurnas.com | PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mengaku  tengah membuka pembicaraan dengan pemerintahan baru di Libya terkait  kelanjutan proyek WIKA di sana. Sebelumnya, proyek berupa pembangunan  gedung perbelanjaan itu terpaksa terhenti usai meletusnya komflik  politik di negara tersebut yang berimbas pada jatuhnya rezim  pemerintahan Moammar Ghadafi.“Kami sudah memulai pembicaraan  dengan pemerintah (baru) di sana, melalui anak usaha kami, yaitu PT Wika  Gedung. Yang terpenting adalah kami ingin pastikan masalah keamanan di  sana. Kalau memang ada jaminan (keamanan), kami tentu tertarik untuk  melanjutkan (proyek di sana),” tutur Direktur Keuangan WIKA, Ganda  Kusuma, di Jakarta, Selasa (3/1).
Selain membuka pembicaraan  langsung terhadap pemerintahan Libya, WIKA sebelumnya juga mengaku terus  berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) terkait  info-info dan perkembangan terkini dari negara yang terletak di Afrika  Utara tersebut.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya, WIKA telah  memulai ekspansi kinerjanya di Libya dengan menggandeng perusahaan lokal  setempat, Solar Sahara Investment. Proyek yang dikerjakan adalah  pembangunan gedung perbelanjaan dengan total investasi sebesar US$11,6  juta. Dari 500-an pekerja yang dibutuhkan, 300 diantaranya diambil  langsung dari warga Libya, sementara 200-an lainnya didatangkan langsung  dari Indonesia.
Seiring dengan pergolakan politik antara  pendukung dan pihak anti pemerintah Ghadafi yang menyebabkan situasi di  negara tersebut tidak lagi kondusif, pihak WIKA memutuskan untuk menarik  seluruh pekerjanya untuk dipulangkan kembali ke Indonesia.
“Ya  memang tidak mudah ya untuk kembali ke sana. KBRI di sana saja belu  buka. Kalau nanti ada apa-apa, kami harus ke mana? Jadi memang saat ini  kami mau cari kepastian dulu masalah keamanan. Semuanya sedang  dibicarakan. Belum ada kepastian akan mulai lagi (menggarap kembali  proyek di Libya),” ujar GM Luar Negeri WIKA, Destiawan.
 
No comments:
Post a Comment