VIVAnews - Keputusan Walikota Solo, Joko Widodo menyingkirkan mobil Camry lamanya dan menggantikannya dengan mobil rakitan siswa SMK, "Kiat Esemka" menjadi sorotan. Ide Jokowi ini dinilai sebagai trigger (pemicu) sekaligus momentum kebangkitan mobil nasional.
Jika  ditelisik, Esemka bukanlah mobil pertama yang berhasil diciptakan oleh  generasi muda Indonesia. Mobil-mobil karya anak bangsa lainnya juga  lebih dulu hadir, seperti Komodo, Tawon, Gea, Marlip, Maleo, Wakaba,  Timor, Esemka Digdaya.
Komodo

Mobil ini  merupakan kreasi PT Fin Komodo Indonesia yang berpusat di Cimahi Jawa  Barat. Mobil offroad jenis Cruiser ini dirancang oleh salah satu  desainer pesawat CN-250 Gatotkaca, Ibnu Susilo.
Komodo diklaim  mampu melintasi hutan sejauh 100 Km dalam waktu 6-7 jam, dan tingkat  konsumsi bahan bakar kurang lebih hanya 5 liter. Mobil dua penumpang  ini, juga dapat digunakan untuk mengangkut beban (barang bawaan) seberat  250 Kg, sehingga dapat juga berfungsi sebagai kendaraan utility. Komodo  punya fitur self-recovery yang membuatnya tidak bisa terguling.
Tawon

Mobil  Tawon diproduksi PT Super Gasindo Jaya. Tawon merupakan calon mobil  nasional yang paling siap diproduksi. Tawon telah mengadopsi sistem  suspensi depan ferguson dan suspensi belakang per pegas daun. Sedangkan  sistem injeksi bahan bakar masih menggunakan karburator.
Dengan  mesin 650 cc, Tawon mampu melaju dengan kecepatan maksimal 90 km/jam  dengan putaran torsi maksimal 5.300 rpm. Konsumsi bahan bakar boleh  dibilang irit. Saat dilakukan uji coba, tercatat 1 liter bensin mampu  menempuh jarak 25 kilometer.
Gea

Gea  merupakan mobil hasil riset PT INKA (Industri Kereta Api) dengan mesin  Rusnas (Riset Unggulan Strategis Nasional). Mobil mungil ini dibekali  mesin berkapastias 650 cc, dan dapat dipacu sampai dengan kecepatan 90  km/jam. Mobil ini sudah sampai tahap uji coba produksi.
Mobil  jenis city car ini diklaim memiliki beberapa keunggulan dari segi fitur  dan desain. Dan digadang-gadang mampu bersaing dengan mobil China, Chery  QQ.
Marlip

Marlip adalah mobil listrik  yang cocok digunakan untuk mobil golf dan mobil keamanan. Mobil ini  merupakan hasil pengembangan dari LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan  Indonesia) dan dipasarkan PT Marlip Indo Mandiri. Marlip juga punya  varian mobil empat penumpang dengan kecepatan mencapai 50 km/jam dengan  jarak tempuh maksimal 120 km.
Maleo

Maleo  merupakan calon mobil nasional yang dikembangkan pada tahun 1993, oleh  IPTN yang bekerjasama dengan Rover, Inggris dan Millard Design  Australia. Tapi sayangnya, akibat krisis moneter 1997, proyek ini  terhenti.
Wakaba

Mobil Wakaba (Wahana  Karya Anak Bangsa) adalah buatan komunitas otomotif dan Disperindag Jawa  Barat. Kendaraan ini dirancang untuk berbagai jenis, yakni mobil  pengolah lahan, mobil angkut hasil pertanian, mobil pengolahan hasil  pertanian, mobil angkutan umum pedesaan, mobil perkebunan serta mobil  penjualan.
Timor
Mungkin ini mobil  nasional yang terbilang cukup sukses di tahun 90-an. Timor (Teknologi  Industri Mobil Rakyat), sejatinya adalah mobil KIA Sephia dengan ide  mengimpor mobil namun dengan komponen lokal. Bersamaan dengan Timor,  hadir juga Bimantara dengan produknya Bimantara Cakra.
Esemka Digdaya

Esemka  Digdaya adalah proyek mobil nasional yang dikerjakan oleh siswa SMK 1  Singosari Malang. Mobil double kabin ini menggunakan kerangka Isuzu  Panther dengan suspensi dari Mitsubishi L300.
Sedangkan dapur pacunya, mobil ini mengadalkan mesin injeksi eks Timor berkapasitas 1.500 cc. Pembuatan mobil prototipe ini menghabiskan biaya sekitar Rp100-175 juta.
Tapi sayangnya, mobil-mobil karya anak bangsa ini tidak mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah. Mereka bahkan tidak dapat tempat atau stand khusus dalam ajang pameran otomotif terbesar di tanah air, IIMS (Indonesia Internasional Motor Show).
Pemerintah terlihat lebih memberikan porsi yang lebih besar kepada produsen-produsen luar negeri, seperti Jepang, Korsel, dan China. (umi)
• VIVAnews
 
No comments:
Post a Comment