Tuesday, January 3, 2012

2012, Wijaya Karya Makin Serius Garap Proyek Luar Negeri

Jurnas.com | PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) berkomitmen untuk makin serius dalam menggarap potensi pengerjaan proyek di luar negeri. Hal tersebut diwujudkan dengan membentuk departemen khusus yang membawahi kinerja proyek baik di kawasan Afrika, Timur Tengah dan Asia Pasifik tersebut.

“Kami baru saja membentuk departemen baru untuk menggarap kinerja di luar negeri," kata Direktur Keuangan WIKA, Ganda Kusuma, di Jakarta, Selasa (3/1).

Jika sebelumnya proyek-proyek di luar negeri masih dikerjakan secara umum dengan menggabungkan pengerjaan kinerja di wilayah, kini sudah terpisah. Dengan begitu WIKA berharapke depan kinerja (di luar negeri) bisa makin fokus dan maksimal.

Ia menambahkan WIKA akan berkoordinasi dengan beberapa anak usaha WIKA yang sudah terlebih dulu terlibat dalam proyek luar negeri.

Usai berdiri secara terpisah, General Manager (GM) Dalam Negeri WIKA, Destiawan, mengaku telah bersiap mengembangkan proyek WIKA ke sejumlah negara, seperti Saudi Arabia, Kuwait, Uni Emirat Arab (UEA), Qatar dan juga Tunisia.

Saat ini, proyek luar negeri WIKA masih tersebar di tiga negara, yaitu proyek pembangunan jalan di Aljazair, beberapa jalan dan jembatan di Timor Leste serta pembangunan gedung perbelanjaan di Libya yang akhirnya terhenti pasca meletusnya konflik yang terjadi di negara tersebut.

“Di Aljazair kami sudah selesaikan pembangunan jalan sepanjang 200 km. Investasinya sebesar US$120 juta. Untuk tahun ini mau kami lanjutkan 100 km lagi, namun masih menunggu kepastian dari konsorsium Jepang, karena kami dapat proyeknya (subcontractor) dari mereka. Kalau jadi, investasinya sekitar US$20-an juta,” tutur Destiawan.

Sementara untuk potensi proyek ke depan yang akan segera dijajaki, lanjut Destiawan, WIKA akan segera menindaklanjuti potensi penggarapan beberapa proyek di Qatar. Potensi tersebut tak lepas dari persiapan negara tersebut yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia pada 2022 mendatang.

“Akan ada banyak proyek pembangunan jalan dan infrastruktur di Qatar untuk melengkapi stadion-stadion yang juga mau dibangun. Total potensi yang ada (di Qatar) sekitar Rp60 triliun, tapi di tahap awal mereka mau membuka tender untuk Rp25-an triliun dulu. Ini yang sedang kami kaji. Kalau memungkinkan, kami ikut," tegas Destiawan.


Jurnas.com

No comments:

Post a Comment