Saturday, January 14, 2012

ATSI: Industri Telekomunikasi RI Sudah Matang

Tarif SMS yang berlaku di Indonesia sudah termurah dibanding tarif operator lain.

Dari sisi harga, tarif SMS yang berlaku di Indonesia pun sudah termurah dibandingkan dengan tarif operator lain di seluruh dunia. (samudrabirucinta.blogspot.com)

VIVAnews - Para pelaku di industri telekomunikasi Indonesia mengatakan bahwa industri telekomunikasi Indonesia telah berkembang dalam tahap matang. Saat ini, penetrasi SIM card dibandingkan dengan jumlah penduduk juga telah mencapai 110 persen.

"Industri telekomunikasi telah berhasil memudahkan interaksi komunikasi masyarakat,” kata Ketua Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI), Sarwoto Atmosutarno, dalam konferensi pers Refleksi 2011 dan Proyeksi 2012 Industri Telekomunikasi di Jakarta, Jumat 13 Januari 2012.

Dari sisi tarif, menurut Sarwoto, tarif SMS yang berlaku di Indonesia pun sudah termurah dibandingkan dengan tarif operator lain di seluruh dunia. “Dari sisi ini, artinya kita sudah matang," ucapnya.

Sarwoto menyebutkan, pada 2011, terjadi pertumbuhan basis pengguna seluler yang tinggi. Kini pengguna telah mengadopsi kartu SIM card hingga sebanyak 250 juta nomor. Artinya, jumlahnya telah melebihi penduduk Indonesia saat ini.

Sebagai perbandingan, penetrasi mobile di negara lain misalnya Filipina, telah mencapai 113 persen dari jumlah penduduk. Sementara itu, penetrasi di Thailand sebesar 116 persen, Belanda 117 persen, dan Malaysia 133 persen dari jumlah penduduk.

Keberhasilan penetrasi seluler ini juga tercermin dalam angka percakapan suara dengan trafik voice sepanjang 2011 yang mencapai 180 miliar menit, SMS 260 miliar unit dan transaksi data sebesar 27 ribu terabyte. (art)


VIVAnews

No comments:

Post a Comment