Sunday, September 26, 2010

Satu dari 5 Gay di Kota-Kota Amerika Mengidap HIV


Penelitian menemukan jika 28 persen pria gay kulit hitam terinfeksi HIV, sedangkan pria Hispanik 18 persen dan pria kulit putih 16 persen

Hidayatullah.com--Hampir satu dari 5 pria gay dan biseksual di 21 kota besar di Amerika terinfeksi HIV, dan hampir setengah dari mereka tidak mengetahuinya, ujar petugas kesehatan Amerika menyataknnya pada hari Kamis.

Pria muda, khusunya pria muda dari golongan kulit hitam, sedikit yang menyadari jika mereka terinfeksi HIV, menurut penelitian dari the U.S. Centers for Disease Control and Prevention.

"Kita harus membangkitkan kembali respon kita mengenai pencegahan HIV di kalangan pria gay dan biseksual,” ujar Dr Jonathan Mermin, Direktur dari divisi pencegahan HIV/AIDS CDC, dalam wawancara melalui telepon.

"Kita tidak dapat membiarkan HIV melanjutkan penyebaran virusnya dengan efektif diantara pria gay dan biseksual, khusunya diantara pria kulit hitam.”

Komentar Mermin dalam menyuarakan kebijakan mengenai AIDS dibahas di Gedung Putih di bulan Juli yang meminta Negara bagian dan federal agar menemukan cara untuk memutus penyebaran HIV yang baru sekitar 25 persen.

Peneliti di CDC menemukan jika 8,153 pria di 21 kota di Amerika melakukan hubungan seksual dengan pria. Para pria yang mengambil bagian dalam National HIV Behavioral Surveillance System tahun 2008, terlihat terbiasa dan peduli akan human immunodeficiency virus atau HIV, yang menyebabkan AIDS.

Secara keseluruhan, mereka menemukan sekitar 19 persen pria gay terinfeksi HIV.

Penelitian menemukan jika 28 persen pria gay kulit hitam terinfeksi HIV, sedangkan pria Hispanik 18 persen dan pria kulit putih 16 persen.

Pria kulit hitam dalam penelitian ini juga kurang menyadari akan virus yang menginfeksi mereka sekitar 59 persen pria kulit hitam tidak menyadari adanya infeksi sedangkan dari golongan Hispanik sekitar 46 persen yang tidak menyadari adanya infeksi dan sekitar 26 persen pria kulit putih tidak menyadari adanya infeksi HIV.

Usia juga memegang peranan. Sekitar 63 persen pria berusia sekitar 18 hingga 29 tahun tidak mengetahui mereka terserang HIV, sedangkan pria berusia 30 tahun ke atas hanya sekitar 37 persen yang tidak menyadari adanya infeksi HIV, hal ini dilaporkan tim dalam laporan mingguan CDC mengenai kematian dan penyakit.

CDC merekomendasikan jika pria gay dan biseksual dari semua usia mendapat tes HIV setiap tahunnya, dan pria dengan resiko terinfeksi paling tinggi yang memiliki banyak partner seks atau menggunakan narkoba selama melakukan hubungan seksual, harus melakukan tes setiap tiga hingga enam bulan.

"Data baru yang mengejutkan ini membuktikan jika usaha pencegahan untuk pria gay tidak memadai yang menyebabkan pertumbuhan wabah penyakit ini yang skalanya terus meningkat,” ujar Carl Schmid dari Institut AIDS.

"Besarnya efek HIV di komunitas gay bukanlah hal baru. Yang terlupakan adalah respon yang sesuai dari pemerintah kita di tingkat federal, Negara bagian dan level lokal serta komunitas gay itu sendiri,” ujarnya.

Mermin mengatakan sejumlah penelitian menunjukkan jika kurangnya urgensi dan ketakutan terkait dengan infeksi HIV di masa lalu, yang menyebabkan keefektifan pengobatan AIDS.

Walaupun tidak menyembuhkan, penggunaan obat dapat menjaga pasien tetap sehat dan dapat mengurangi resiko mereka akan tertular dari orang lain. Perusahaan yang meracik obat HIV termasuk Gilead Sciences Inc, Bristol-Myers dan Abbott Labs. [reuters/cam/hidayatullah.com]

No comments:

Post a Comment