Al-Qur'an adalah kitab suci yang berfungsi sebagai pedoman hidup . Karena itu umat Islam harus senantiasa membaca dan menelaah secara intensif agar semua aspek kehidupan umat Islam merujuk pada Al-Qur'an . Demikia juga perkembangan sains dan teknologi mempunyai pengaruh luas terhadap kehidupan manusia . Revolusi sains telah mencapai puncaknya pada abad 20 dan salah satu tokoh nya adalah Albert Einstein . Tahun 2005 dirayakan para ilmuwan sebagai tahun fisik untuk mengenang 100 tahun diterbitkannya tulisan Einstein tentang relativitas yang telah melambungkan namanya .
Ungkapan Einstein yang terkenal adalah ilmu tanpa agama akan buta sedangkan agama tanpa ilmu akan lumpuh dianggap sebagai religisiusan nya . ungkapan ini menempatkan posisi agama dan sains sama pentingnya bagi kehidupan manusia .
Buku berjudul “Al-Qur'an dan Teori Einstein : Melacak Teori Einstein dalam Al-Qur'an “yang ditulis Wisnu Arya Whardana merupakan upaya untuk mengintegrasikan agama dan sains.
Sekilas Tentang Penulis
H.Wisnu Arya Wardhana adalah seorang dosen pada Perguruan Tinggi Kedinasan , Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir (STTN ) – Badan Tenaga Nuklir Nasional di Yogyakarta dan menjadi dosen tidak tetap di fakultas Teknik UGM.
Pendidikan Formal beliau adalah:
1. Teknik Kimia , Fakultas Teknik – Universitas Gadjah Mada , Yogyakarta (1976)
2. Teknik Nuklir , Fakultas Teknik – Universitas Gadjah Mada , Yogyakarta (1979)
3. Australian School of Nuclear Technology , University of New South Wales , Sydney , Australia (1985)
4. Radioisotop and Nukear engineering School , Tokyo , Japan (1988)
Beliau pernah menjabat sebagai direktur STTN (1987-1996) dan pada saat ini beliau aktif dalam jabatan fungsional Widyaiswara sebagai Widyaiswara Utama atau sama dengan Ahli Peneliti Utama atau setingkat dengan Guru Besar ( Profesor ) .
Karya-karya tulis Beliau yang sempat diterbitkan adalah :
1. Tenik Analisis Radioaktivitas Lingkungan , Penerbit Andi Offset , Yogyakarta , 1994, (100 halaman +viii)
2. Dampak Pencemaran Lingkungan , penerbit Andi Offset , Yogyakarta , 1995, (460 halaman +xv)
3. Al-Qur'an dan Energi Nuklir , Penerbit Pustaka Pelajar , Yogyakarta , 2004 9 296 halaman + xxii)
4. Al-Qur'an dan Teori Einstein : Melacak Teori Einstein dalam Al-Qur'an , penerbit Pustaka Pelajar , Yogyakarta ,2005
Melacak Teori Einstein dalam Al-Qur'an
Buku in terdiri dari sepuluh bab , yang terdiri dari bagian pendahuluan bagian Islam dan bagian penutup . Bagian pendahuluan menguraikan mengenai fungsi Al-Qur'an bagi manusia dan menarasikan riwayat hidup Einstein . Kesesuian Al-Qur'an dengan IPTEK dijelaskan dalam Bagian isi , sedangkan pada bagian penutup merupakan bukti bahwa IPTEK membawa kedekatan dengan Allah swt.
Pada Bab I penulis mengungkapakan keutamaan menuntut ilmu seperti yang terdapat pada Al-Qur'an surat Al-Alaq ayat 1 . Wisnu Arya Wardhana juga mengungkapkan bahwa ternyata kecemerlangan teori Einstein pada abad 20 sebenarnya sudah tersirat dalam naskah kuno (Al-Qur'an ) yang ditulis pada 15 abad yang lalu .
Pada Bab 2 , Wisnu Arya Wardhana menguraikan mengenai fungsi Al-Qur'an dalam berbagi bidang kehidupan manusia . Secara garis besar Wisnu Arya Wardhana membagi fungsi Al-Qur'an menjadi 2 , yaitu sebagai petunjuk bagi manusia dan rujukan bagi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi . Sebagai makhluk yang hidup di dua alam ( dunia dan akhirat ) , manusia memerlukan pedoman yang dapat menjadi pembimbing dalam menjalani kehidupan di dunia dan mempersiapkan diri untuk menjalani kehidupan di akhirat . Al-Qur'an adalah rujukan bagi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi , banyak ayat Al-Qur'an yang menyiratkan mengenai ilmu . Beberapa ilmu yang tersirat dalam Al-Qur'an adalah :
rotasi bumi , tersirat pada Al-Qur'an surat Az-Zummar ayat 5
pengetahuan biologi , tersirat pada Al-Qur'an surat Ar-Rahman ayat 10-13 , Al Mu’minun ayat 19-22 , Al Qiyamah ayat 37-39 , Al Hajj ayat 5
energi , tersirat dalam Al-Qur'an surat Ar Ruum ayat 46, Al Luqman ayat 31, Yaa Siin ayat 80 , Al Waagi’ah ayat 71-74, An Nur 35, Al Mu’min ayat 80
ilmu astronomi , tersirat pada Al-Qur'an Ar Rahman ayat 33
ilmu sejarah , tersirat pada Al-Qur'an surat Al Fiil ayat 1-5, Yunus ayat 90-92, Ar Ruum ayat 2-4
ilmu kemasyarakatan , tersirat pada Al-Qur'an surat Ali Imron ayat 103 , An Nisa ayat 59, Al Muddatsir ayat 38 , Ash Shaffat ayat 25
ilmu perdagangan dan ekonommi , tersirat dalam Al-Qur'an surat An Nisa ayat 29 , Al Baqarah ayat 282
ilmu sastra dan budaya , tersirat dalam Al-Qur'an surat Yusuf ayat 1-3 , Az Zumar ayat 27-28 , Az Zukhruf ayat 3 , Fushshilat ayat 44 ,
Pada Bab 3 , Wisnu Arya Wardhana menjelaskan mengenai kewajiban seorang muslim untuk menuntut ilmu .IPTEK atau Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sering diucapkan bersama dengan IMTAQ atau Iman dan Taqwa . Pada Al-Qur'an surat Al Baqarah ayat 269 dijelaskan bahwa hanya orang orang yang berakal saja yang dapat mengambil hikmah berupa penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi . Bangsa yang besar adalah bangsa yang menguasaa Ilmu Pengetahuan dan Teknologi . Selain itu dengan ilmu kita dapat menguasai dunia dan dengan ilmu pula kita dapat meraih akhirat dan dengan ilmu pulalah kita dapat menguasai keduanya ( Hadits Nabi)
Dalam Bab 3 juga dikisahkan mengenai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi umat Islam dari masa lalu hingga masa sekarang . Islam pernah menjadi pelopor dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi bahkan orang orang barat menjadikan Islam sebagai acuan dan sering pula mengutip bahkan maniru ilmudari umat Islam . Secara jujur George Sarton , penulis buku “ Introduction To The History of Science ” mengatakan bahwa ada 100 ilmuwan besar Islam berikut hasil karya utamanya yang patut diketahui ( hal 55 ).
Semangat para ilmuwan Islam dalam mengembangkan ilmu begitu tinggi antara lain disebabkan karena :
dilandasi semangat ibadah
kebutuhan hidup mereka telah dijamin oleh Negara
penghargaan terhadap hasil penemuan baru sangat besar
pembangunan fasilitas ilmiah sangat didukung oleh pemerintah
penghargaan terhadap hasil karya sesame ilmuwa Islam sangat tinggi
Sementara itu pada masa sekarang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi umat Islam banyak sekali mengalami kemunduran . Faktor-faktor penyebab kemunnduran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi umat Islam antara lain :
1. kesadaran orang barat akan arti penting penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
2. orang barat ingin membuktikan bahwa dengan agama nasrani , mereka dapat mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
3. orang barat berjiwa petualang , dan akhirnya menemukan rute perdagangan baru yang menyebabkan pendapatan negeri Islam berkurang
4. orang barat sengaja menghancurka fasilitas keilmuan Islam
5. ketergantungan terhadap produk barat
6. ketergantungan dalam bidang pemerintahan
7. kolonialisme menjauhkan Negara Islam dari bahasa arab , dan akibatnya menjauhkan mereka dari Al-Qur'an , yang menjadi sumber Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
8. ketidakstabilan politik dan ekonmi akibat kolonialisme
Pada halaman 63 Wisnu Arya Wardhana juga menuliskan sitiran dari Iqbal ,penyair terkenal Pakistan , tentang kondisi umat Islam pada masa sekarang yang isinya :
“Mulim kemarin bangga dan dihormati karena ilmunya …, tapi hari ini punggung mereka menunduk dihadapan orang lain .”
Pada Bab 3 ini Wisnu Arya Wardhana menjelaskan tentang kesesuaian perkembengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan Al-Qur'an . Beliau mengungkapkan kontroversi kloning yang tidak sesuai dengan ajaran Islam , dan expedisi manusia ke luar angkasa . Al-Qur'an banyak mengandung ayat tentang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi , kejayaan umat Islam dapat kembali terwujud apabila kita kembali merujuk kepada Al-Qur'an yang seharusnya menjadi pedoman hidup mausia .
Riwayat hidup Einstein ditunjukkan pada bab 4 . Wisnu Arya Wardhana menunjukkan pada pembaca tentang perjalanan hidup seorang Einstein . Wisnu Arya Wardhana menceritakan bagaiman masa kecil Einstein yang ternyata dibalik ketenarannya , ia mengalami keterlambatan pertumbuhan pada masa kecilnya , bahkan ia juga tidak lulus SMP .Penulis juga menceritakan mengenai kegemaran Einstein terhadap biola yang merupakan bakat turunan dari Paulina Koch , ibunya . Sejak kecil Einstein sangat gemar terhadap matematika dan fisika, bahkan pada usia 12 tahun Einstein sudah belajar calculus tanpa kesulitan . Einstein suka menganalisa kejadian kejadian di alam berdasarkan fungsi fisika dan matematika .
Wisnu Arya Wardhana mengungkapkan bahwa di dalam Al-Qur'an ada banyak masaalah matematika dan fisika , Dr Rasyid Khalifa dan Ahmed Deedat dalam bukunya “ Al-Qur'an The Ultimate Miracle ” mengungkapkan tentang matematika terdapat dalam Al-Qur'an ( hal. 110 ), matematika disini adalah angka 19 yang disebut dalam Al-Qur'an surat Al Muddatstsir ayat 30 . Oleh Dr Rasyid Khalifa dan Ahmed Deedat ,angka 19 ini disebut sebagai keajaiban , antara lain :
Kalimat Basmalah mengandung 19 huruf arab
Surat Al Alaq jumlahnya 19 ayat
Jumlah surat Al-Qur'an sebanyak 114 yang bias dibagi 19
Ada 2698 kata Allah dalam Al-Qur'an , bilangan 2698 habis dibagi 19
Ada 57 kata Ar Rahman dalam Al-Qur'an , bilangan 57 habis dibagi 19
Ada 114 kata Ar Rahim dalam Al-Qur'an , bilangan 114 habis dibagi 19
Ada 19 kata “ismi” dalam Al-Qur'an
Ada 133 kata “nun” yang mengawali surat dalam Al-Qur'an , yang bias habis dibagi 19
Ada 57 huruf “Qaaf” dalam surat Qaaf, yang bisa habis dibagi 19
Pada Bab 5 , Wisnu Arya Wardhana menguraikan mengenai perjalanan Einstein hingga mendapatkan hadiah nobel . Wisnu Arya Wardhana menceritakan perjalanan hidup Einstein . Setelah lulus dari SMA dengan nilai minim , Einstein masuk Insitut Politeknik di Zurich , Swiss. Setelah lulus , Einstein belum bias langsung mendapat pekerjaan karena nilainya kurang bagus . Einstein bahka mengubah kewarganegaraan dari Jerman menjadi berkewarganeraan Swiss , Einstein juga sempat menjadi guru les privat SMA , hingga akhirnya Einstein bekerja sebagai juru tulis di kantor patent di Bern .
Hasil pemikiran Einstein antara lain :
1. teori efek photo listrik yang menjelaskan pengeluaran elektron dari orbitnya akibat adanya partikel lain yang menabraknya .
2. Teori menghitung energi cahaya ;
E = h υ : E= energi cahaya
H= konstanta palnck
υ=frekuensi
Pada tahun 1905 Einstein mengumumkan teori-teori baru dalam bidang fisika teori yang disebut sebagai Teori Einstein , yaitu:
Kecepatan cahaya adalah 300.000 km/detik ; kecepatan cahaya adalah kecepatan tertinggi di alam ini
Kesetaraan energi dan masa
E = m c2 ; E = energi
m = massa benda
c = kecepatan cahaya
Teori relativitas Einstein
m = massa benda bergerak
mo = massa benda diam
v = kecepatan benda bergerak
c = kecepatan cahaya
Ketiga teori Einstein tersebut belum banyak mendapat perhatian dari para ilmuwan .Pada tahun 1907 Einstein mengerjakan teori kuantum untuk perhitungan fenomena panas pada suhu rendah , dan Einstein mulai menarik para ilmuwan .Pada tahun 1912 Einstein menerima tawaran mengajar fisika teori di Universitas Zurich , Swiss dan Universitas Jerman di Praha .Tahun 1913 Einstein menerima tawaran sebagai direktur Institut Fisika Kaisar Wilhelm di Berlin , meskipun akibatnya Einstein harus bercerai dengan istrinya , Mileve Marie , yang lebih mencintai negaranya , Swiss . Einstein mulai diperhatikan para ilmuwan , kedudukan dan keadaan ekonominya makin mantap , akan tetepi rumah tangganya hambar karena Einstein tidak punya istri lagi . Tapi setelah Einstein memutuskan untuk menikah dengan Elsa , Einstein mulai bersemangat lagi dengan penelitiannya .
Tahun 1916 , Einstein mengemukakan Teori relativitas umum dan dipatentkan atas nama Einstein sebagai dosen / ilmuwan / fisikawan , bukan sebagai seorang juru tulis kantor patent .Tahun 1926 akhirnya Einstein menrima hadiah nobel dalam bidang fisika , khususnya mengenai teori efek photo listrik yang dikemukakan tahun 1905, dan bukan dari teori relativtasnya yang terkenal itu .
Ketiga teori Einstein membahas mengenai kecepatan cahaya . Kecepatan cahay sudah menjadi focus dari penelitian banyak ilmuwan antara lain Ibnu Sina ( Avicenna )Abu Ali bin Al Hassan Ibn Al Haytsam ( Alhazen ) pada 1039 M ,Olaus Roemer ( 1976) , James Bradley ( 1728) , Armand Fizeau ( 1849 ), Leon Foucault(1859) , Rosa dan Dorsey ( 1907 ) dan yang terakhir Evanson ( 1973). Pada awalnya kecepatan cahaya dianggap takterhingga , tapi dari penelitian–penelitian di atas didapat kecepatan cahaya ternyata mendekati hara yang terhingga . Ketertarikan Einstein terhadap cahaya disebabkan karena apa sebenarnya maksud Tuhna menciptakan cahaya , karena sesungguhnya segala sesuatu yang diciptakan Tuhan pasti ada gunanya . Einstein berfikir apa sebenarnya manfaat kecepatan cahaya ynag begitu besar itu . Hingga akhirnya muncullah ketiga teori Einstein tersebut , dan Einstein lah yang pertama kali menggunakan “c” dalam memecahkan persoalan yang dihadapi dalam fisika modern . Sehingga para fisikawan sepakat menamakan harga “c” sebagai konstanta Einstein .
Di dalam pencariannya menemukan teori-teori fisika , Einstein berfikir kearah penciptaan alam semesta ini , karena Einstein menemukan keseimbangan , keteraturan dan kesempurnaan hokum alam .Pengamatan Einstein inilah yang membawanya kepada suasana kejiwaan yang “religius” . Einstein ingin mengetahui tentang Sang Maha Pencipta yang paling sesuai dengan logika dan jalan pikirannya , bukan hanya harus dipercayai secara dogmatis seperti yang dialami Einstein selama ini .
Einstein melengkapi bukti bukti ilmiah dari pengamatannya selama ini dengan bukti bukti filosofis yang mendukung . Einstein banyak membaca tentang pendapat Plato dan Aristoteles .
Hasil pengamatan Einstein bahwa alam semesta ini senantiasa berkembang , dalam astrofisika dijelaskan dengan “The Red Shifts Theory” . Einstein juga yakin bahwa pasti ada awal mula penciptaan alam semesta ini , dalam astrofisika , awal mula penciptaan alam semesta dikenal dengan teori “big bang” . Einstein memandang peristiwa ini secara matematika . Einstein menganggapnya sebagai proses integrasi . Harga batasnya didapat dari teori “the white dwarf” ( proses kematian suatu bintang ). Dari pengamatan –pengamatan nya ini , Einstein berpendapat bahwa :
“Satu-satunya hal yang tidak dapat dimengerti mengenai alam semesta ini adalah bahwa dia dapat dimengerti” ( hal145 )
Wisnu Arya Wardhana mengungkapkan bahwa dari pemikiran Einstein yang berpendapat bahwa alam semesta ini ada awal penciptaannya , Einstein mulai berpikir pasti ada yang menciptakannya . Pencarian eksistensi Tuhan juga sudah dilakukan oleh ilmuwan lain seperti Stephen Hawking , selain itu filosof bahkan biarawan juga telah melakukannya .
Pencarian eksistensi TUhan oleh para ilmuwan barat adalah hal yang sangat menarik , karena dengan pencariannya tersebut mereka mencoba berpikir tentang pemisahan antara masalah Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan masalah agama , atau lebih dikenal dengan pemikiran sekuler . Kenyataan ini menunjukkan bahwa para ilmuwan dan filosof barat mendapat kesulitan menerapkan hasil pemikiran mereka tentang alam semesta yang rasional dengan kenyataan yang ada dalam kitab suci mereka
Pencarian Einstein tentang eksistensi Tuhan , membawanya pada kesimpulan bahwa eksistensi Tuhan tidak dapat dirumuskan secara matematika atau fisika . Einstein menyatakan bahwa :
“Tuhan memang rumit , tetapi tidak jahat”( hal 154 ) .
Pengakuan Einstein tersebut , mengungkapkan bahwa tidak mungkin dengan kemampuan terbatas manusia , kita bias mencoba mengetahui tentang zat-Nya . Seperti yang terungka dalam hadist nabi :
“Berpikirlah tentang segala ciptaan Allah , Akan tetapi janganlah berpikir tentang zat-Nya”
Jadi eksistensi Tuhan akan nampak dari pemikiran kita terhadap penciptaan langit dan bumi , termasuk penciptaan diri manusia sendiri tanpa harus memikirkan bentuk eksistensi Tuhan sebagai fungsi persamaan matematika atau fisika .
Keterkaitan teori Einstein dengan Al-Qur'an ditunjukkan dalam bab 6 . Titik focus Einstein dalam pencarian eksistensi Tuhan ternyata bukan dengan besaran-besaran fisika melainkan melalui pengamatan alam semesta . Banyak ayat dalam Al-Qur'an yang baik seacara tersurat maupun tersirat mmangajak manusia untuk melakukan pengamatan terhadap alam semesta . Dari Hasil pengamatan tersebut akan nampak kesesuaian nya dengan apa yang terkandung dalam Al-Qur'an , dan ada akhirnya nanti akan semakin membawa manusia lebih dekat dengan Sang Pencipta .
Pemahaman ayat-ayat Al-Qur'an adalah termasuk amalan “tajdid” , yang sangat tergantung dengan tingkat pengetahuan seseorang . Jadi seiring dengan beerkembangnya Ilmu Pengetahuan manusia maka akan semakin berkembang pulalah kemampuan mamhami makna yang terkandung dalam Al-Qur'an .
Wisnu Arya Wardhana juga menguraikan mengenai teori Einstein yang sebenarnya telah termuat dalam Al-Qur'an . Ketiga teori Einstein memuat kecepatan cahaya , di dalam Al-Qur'an surat Yunus ayat 5 dijelaskan :
Matahari dan bulan memiliki garis edarnya sendiri
Matahari dan bulan memiliki periode edarnya sendiri-sendiri
tersirat kecepatan jalannya cahaya
Kecepatan cahaya sendiri sudah tersirat dalam Al-Qur'an surat As Sajadah ayat 5 , yeitu tentang kecepatan malaikat turun dari langit ke bumi dan kembali menghadap Allah dalam satu hari yang lamanya sama dengan 1000 tahun menurut ukuran manusia .Hal itu membuktikan bahwa cahaya adalah kecepatan tertinggi dan manusia tidak bias menyamainya dan menunjukkan suatu besarab yang dapat menunjukkan kecepatan cahaya .
Wisnu Arya Wardhana juga menunjukkan cara peghitungan kecepatan cahaya melalui versi Al-Qur'an dan membandingkannya dengan peneliti peneliti terdahulu , yang ternyata hasilnya mendekati nilai-nilai dari hasil pengukuran ilmuwan ilmuwan sebelumnya , yaitu kalau dibulatkan sebesar 300000 km/detik .
Dr.Mansour Hasaf ElNabi , seorang ahli astrofisika Mesir menemukan cara perhitungan kecepatan cahaya , sebagai berikut :
[Jarak yang ditempuh oleh “Sang Uruan ” ( Malaikat /nur ) dalam satu hari ] =
[Jarak yang ditempuh oleh bulan selama 1000 tahun atau 12000 bulan ]
c.t = 12000 . L
dengan :
c= kecepatan cahaya
t= waktu selama 1 hari
L= panjang rute edar bulan selama satu bulan
Untuk menghitung lebih lanjut , Wisnu Arya Wardhana menjelaskan bahwa dalam astronomi dikenal 2 macam sistem kalender bulan , yaitu
Sistem Sinodik , yaitu kalender bulan yang didasarkan pad apenampakan semu gerak bulan dan matahari apabila dilihat dari bumi
Berdasarkan sitem Sinodik :
1 hari = 24 jam
1 bulan = 29,52059 hari
Sistem Sideral , yaitu kalender bulan yang didasarkan pada pergerakan relatif bulan dan matahari terhadap bintang dan alam semesta
Berdasarkan Sistem Sideral :
1 hari = 23 jam 56 menit 4,0906 detik = 86164,0906 detik
1 bulan = 27,321661 hari
Perhitungan akan mendekati nilai kecepatan cahaya yang lebih tepat jika menggunakan sistem sideral
Revolusi bulan penuh berbentuk kurva , membentuk sudut 26,928480 dan memerlukan waktu 27,321661 hari (sistem sideral ). Panjang garis lengkung , adalah
L = v.t
Dengan :
L= panjang garis lengkung
v = kecepatan bulan
T= periode revolusi bulan (27,321661 hari)
Ada 2 macam kecepatan bulan yaitu:
Kecepatan relatif terhadap bumi
v* = 2πR/T
dengan :
R = jari-jari revolusi bulan =384264 km
T = periode revolusi bulan = 655,71986 jam
v* = 2 (3,14) (384264) /(655,71986) = 3682,07 km/jam
Kecepatan relatif terhadap bintang dan alam semesta
Menurut Einstein faktor koreksi Kecepatan relatif terhadap bintang dan alam semesta
terhadap Kecepatan relatif terhadap bumi adalah cosinus ,
v = v* . cos α = v* . cos 26,928480
Bila dihitung lebih lanjut
c.t = 12000.L ; dengan L = v . T
c . t = 12000 .v . T ; v = v* . cos α
c . t = 12000 . ( v* . cos α ). T ; v* = 3682,07 km/jam
T = 655,71986 jam
t = 86164,0906 detik
sehingga
c = 12000 . ( v* . cos α ) . T/t
= 12000 (3682,07 .cos 26,928480 ) 655,71986 / 86164,0906
= 299792,5 km/detik
Harga c diatas adalah hasil perhitungan berdasarkan Al-Qur'an yang nilainya adalah mendekati nilai c yang sudah dibuktikan oleh banyak ilmuwan
Teori kedua Einstein menyatakan adanya kesetaraan energi dengan massa ; E = m . c2 . Teori ini dapat diterapkan pada teori “the white dwarf” atau bintang yang padam . Dalam Al-Qur'an surat Al Qiyamah ayat 7-9 juga dijelaskan tentang fenomena bintang yang padam dan akan menjadi ringan dan kehilangan gaya gravitasinya , akibatnya garis edarnya menjadi tidak teratur karena tertarik oleh gravitasi bintang lain .
Teori ketiga Einstein atau relativitas khusus Einstein mengemukakan hubungan massa benda bergerak yang lebih besar dari masa diamnya .
Dalam Al-Qur'an surat Ar Rahman ayat 33 mengungkapkan bahwa untuk menembus penjuru langit dan bumi harus dengan kekuatan . Untuk terbang ke bintang terdekat manusia , ada 2 cara , pertama manusia harus terbang dengan kecepatan cahaya selama 4 tahun , dan itu tidak mungkin karena dengan kecepatan itu massa manusia akan menjadi tak terhingga .
Cara kedua dengan kecepatan 1/100 kecepatan cahaya , tapi dengan kecepatan itu akan menimbulkan gesekan terlalu tinggi dan pesawat akan terbakar . selain itu dengan kecepatan 1/100 kecepatan cahaya berarti perlu waktu 400 tahun perjalanan , yang tentu saja tidak mungkin dicapai manusia .
Wisnu Arya Wardhana mununjukkan bahwa ada kecepatan yang lebih tinggi dari kecepatan cahaya ,
elektron yang begerak di dalam kolam teras reaktor nuklir mempunyai kecepatan yang lebih tinggi dari kecepatan cahaya di medium air
Sinar laser dapat menembus atom Caesium lebih cepat daripada kecepatan cahaya menembus atom Caesium ( diperkirakan sampai lebih cepat 300 kali
Berdasarkan kedua penilitian tersebut Wisnu Arya Wardhana mengembalikan hal tersebut bahwa bertambahnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi akan membawa manusia menyadari keterbasannya ilmunya ( Q.S.Al Israa’ : 85 )
Bab 7 menunjukkan bukti kebenaran Al-Qur'an melalui Ilmu Pengetahuan dan Teknologi . Ayat-ayat Al-Qur'an yang membawa manusia utuk mengamati alam semesta selalu diakhiri dengan pengakuan kepada Sang Pencipta .Manusia dikaruniai mata telinga dan hati untuk dapat mangambil pelajaran dari apa yang ada di lingkungan nya , dan diharapkan dengan inderanya tersebut manusia dapat lebih dapat membawa kedekatan manusia dengan Allah swt . Dalam Al-Qur'an surat Faaathir ayat 28 juga menjelaskan hal yang senada , yaitu orang yang takut kepada Allah adalah orang yang berilmu.
Banyak ayat-ayat Al-Qur'an yang secara langsung maupun tidak langsung mengungkapkan fenomena fenomena alam yang dapat dijelaskan secara logika . Manusia hanya harus menggunakan kemempuan yang dikaruniakan oleh Allah untuk memahami dan kemudian dapat memanfaatkannya untuk membawa kebaikan bagi kehidupan manusia . Dalam pandangan Islam kegiatan ilmiah yang bernilai ibadah ditandai dengan :
1. sejalan dengan isi dan kandungan Al-Qur'an
2. harus membawa manfaat bagi umat manusia
3. membawa pengakuan terhadap kemahakuasaan Allah
4. membawa kedekatan kepada Sang Khaliknya
Dalam bab ini Wisnu Arya Wardhana juga menjelaskan tentang fungsi manusia sebagai khalifah di muka bumi . Manusia adalah makhluk yang paling mulia (Q.S Al Israa’:70) , jadi manusia harus mampu menjadi pemimpin bagi yang lain . Sebagai umat terbaik manusia diperintahkan untuk mengabdi dan selau mengingat Allah , berbuat amar ma’ruf nahi munkar adalah wujud pengabdian kepada Allah . Dalam setiap kegiatannya jika diawali dengan ingat kepada Allah adalah ibadah .
Seluruh Alam semesta ini tunduk kepada Allah dan bertasbih kepada-Nya., yang didasarkan pada kesadaran bahwa semuanya akan kembali kepada Allah . Semua yang bernyawa akan mati dan akan kembali kepada Sang Pencipta (Q.S Al Anbiyaa’:35) . Bertasbih adalah proses mengingatkan kita akan adanya hari akhir dan semuanya harus mempersiapkan bekal untuk menghadapinya .
Pada bab 8 menceritakan Einstein yang akhirnya menemukan Tuhan . Mendekati usia 40 Einstein mulai produktif dan hasil karyanya mulai diminati . Ia memutuskan pindah ke Amerika karena tidak suka denga sistem pemerintahan Hitler yang membatasi kebebasannya dalam berbicara . Einstein juga mengusulkan penelitian pembuatan bom atom meski pada akhirnya ia menyesali sikapnya itu karena banyak menimbulkan korban . Pada usia 60 tahun Einstein banyak merenung . Einstein merenungkan kekeliruannya menciptakan bom atom yang menimbulkan kerusakan besar , padahal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi seharusnya memberikan kesejahteraan bagi umat manusia . untuk menebus kekeliruannya Einstein mengecam perguruan tinggi yang mengajarkan ilmu peperangan dan industri yang memasok senjata . Einstein bersama Bertrand Russell juga mendeklarasikan gerakan anti bom-H dan anti perang .
Pada tahun 1952 Einstein menolak tawaran untuk menjadi presiden Israel dengan alas an ia lebih suka mengamati alam semesta yang menjadikan dirinya lebih religius daripada menjadi presiden . Dalam usia tuanya Einstein juga tetap gigih mencari eksistensi Tuhan bahkan lebih jauh lagi Einstein ingin pikiran-pikiran Tuhan .
Sebelum meninggal Einstein sempat berkata mengenai apa yang selama ini ia kerjakan ( hal 235) :
“Saya berpikir terus menerus , berbulan bulan dan bahkan bertahun tahun . Sembilan puluh sembilan konklusi saya keliru , akan tetapi yang keseratus kali saya benar .”
Di antara 99 kali konklusi Einstein yang salah adalah kemungkinan tentang pencarian eksistensi Tuhan sebagai fungsi matematika dengn melibatkan besaran besaran fisika di dalamnya . Sedang konklusi Einstein yang ke-100 kali benar adalah eksistensi Tuhan ada tanpa dicari dengan fungsi matematika .
Ungkapan Einstein yang menunjukkan diperlukannya agama dalam berbagai bidang ilmu adalah :
“Ilmu pengetahuan tanpa agama buta , agama tanpa ilmu pengetahuan lumpuh”
Ungkapan itu adalah sindiran kepada ilmuwan-ilmuwan barat yang masih berpikir sekuler , karena sesungguhnya segala sesuatu di alam ini memenuhi aturan-aturan Allah , dan agama adalah pegangan hidup bagi manusia , jadi sudah semestinya keseimbangan yang ada di alam semesta ini selalu sesuai dengan agama yang menjadi pedoman bagi manusia .Jika ada ketidaksesuaian berarti agama yang dianut oleh ilmuwan barat itu bukan lah pedoman hidup yang benar bagi manusia
Bab 9 memuat Komentar dari beberapa tokoh mengenai proses pengamatan alam semesta dalam rangka mencari eksistensi Tuhan . Dengan ungkapan halus Sri Paus Yohanes Paulus II menyatakan keprihatinannya terhadap sikap dan cara berpikir ilmuwan barat yang hendak mencari eksistensi Tuhan berdasarkan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi , yang seolah-olah ingin mendudukkan sosok Tuhan sama dengan obyek pengamatan alam semesta ini . Wisnu Arya Wardhana juga menunjukkan beberapa pandangan ilmuwan barat :
1. Steven Weinberg ; dia mengingkari adanya tujuan Tuhan menciptakan alam semesta ini , dan menunjukkan tidak adanya rasa syukur dan terima kasih kepada Sang Pencipta atas segala nikmat yang dilimpahkan kepada manusia .
2. G.G.Simpson ; senada dengan Steven Weinberg , dia menganggap proses penciptaan manusia ynag tidak bertujuan
3. Jacques Monod ; dia mengatakan bahwa manusia muncul secara kebetulan dan mengingkari adanya nasib yang sudah ditentukan
Sementara itu bagi ilmuwan muslim sudah jelas bahwa segala sesuatu yang diciptakan Allah pasti ada tujuannya dan segala hasil pemikirannya selalu menuju pada pengakuan akan keagungan dan kebesaran Tuhan Sang Maha Pencipta .
Seorang Misionaris Jerman , M.A. Hobohm pernah mengatakan bahwa pencarian eksistensi Tuhan dengan filsafat Yunani dan kegiatan ilmiah pasti akan menemui ketidakcocokan karena filsafat Yunani dipengaruhi mitos yang tidak rasional dan sadar atau tidak kitab suci mereka telah dikotori oleh mitos Yunani ( hellenisme )
Ahli Filsafat John O’Donnel juga sependapat bahwa kitab suci mereka sudah dipengaruhi dengan hellenisme .
DR.Jerald F.Dirks menunjukkan bagaimana ketekunananya mempelajari ajaran kitab suci baik dari Al-Qur'an maupun injil , sehingga diperooleh kebenaran yang tidak bertentangan dengan Al-Qur'an . Hinggaakhirnya belia menjadi ilmuwan muslim
Bahkan Nopoleon Bonaparte pernah mengatakan bahwa ia akan mengajak para ilmuwan dari berbagai Negara untuk elihat da merujuk pada Al-Qur'an dan meninggalkan akidah Trinitas .
Ajaran Trinitas dalam kitab injil sebenarnya adalah hasil pengaruh kebudayaan Yunani . Jadi jelaslah bahwa ilmuwan barat terpaksa berpiki sekuler karena hasil pengamatannya tentang alam tidak sesuai dengan kenyataan di dalam Kitab Suci mereka .
Bab 10 adalah kesimpulan dari pembahasan pembahasan pada bab sebelumnya . Selain kembali menyimpulkan uraian dari bab-bab sebelumnya Wisnu Arya Wardhana juga memberikan kesimpulan sekaligus ajakan bagi pembaca mengenai esensi buku ini , yaitu :
ajakan untuk melakukan pengamatan terhadapa alam semesta , Hingga nanti akan muncul ungkapan tulus yang membuktikan eksistensi Tuhan tanpa harus mencari bagaimana fungsi matematikanya
Teori Einstein sudah tersirat dalam Al-Qur'an , maka jelaslah bahwa Al-Qur'an disusun oleh Pemilik Segala Ilmu dan dan ilmu yang terkandung didalamnya berlaku untuk sepanjang jaman
hasil pengamatan alam semsta akan membawa kedekatan pada Alah swt .
Kelebihan buku ini adalah :
1. membahas bidang yang sangat penting bagi perkembangan umat Islam , yaitu adanya keseimbangan antara kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan keyakinan terhadap kebesaran Allah swt.
2. mampu menyajikan teori-teori secata jelas kepada pembaca , jadi bagi pembaca yang punya dasar ilmu yang berbeda masih mampu untu memahami buku ini
3. mampu menunjukkan kesesuain teori-teori mengenai IPTEK da ayat-ayat dalam Al-Qur'an
No comments:
Post a Comment