Thursday, November 3, 2011

Teroris Bom Buku Tentukan Korban Lewat Google

"Dia search 'Yahudi Indonesia' di google, lalu muncul nama Yapto, Ahmad Dhani dan Ulil."

Gembong teroris bom buku, Pepi Fernando (VIVAnews/Muhamad Solihin )

VIVAnews
– Otak teroris bom buku, Pepi Fernando, ternyata menentukan nama-nama korban yang akan dikiriminya bom buku lewat mesin pencari (search engine) google di internet. Hal itu diungkapkan oleh Jaksa Penuntut Umum Bambang Suharijadi, dalam persidangan terdakwa Pepi di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, hari ini.

Bambang menjelaskan, Pepi meng-googling nama-nama orang yang berkaitan dengan Yahudi. “Dia search ‘Yahudi Indonesia,’ lalu muncul nama Yapto, Ahmad Dhani, Ulil Abshar Abdalla, Gories Mere,” kata Bambang di PN Jakarta Barat, Kamis 3 November 2011.

Yapto adalah Ketua Pemuda Pancasila, Ahmad Dhani adalah musisi Indonesia, Ulil adalah Koordinator Jaringan Islam Liberal, dan Gories Mere adalah Ketua Badan Narkotika Nasional. Keempat orang itu menerima paket kiriman bom buku dari jaringan teroris yang dipimpin Pepi.

Bom yang dikirim ke Ulil di Utan Kayu bahkan meledak dan melukai tangan kiri Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur, Kompol Dodi Rahmawan. “Ulil dinilai Pepi sering salah menafsirkan ajaran Islam. Pepi lalu mencari alamat Ulil. Sementara Gories Mere dipilih karena seorang Kristen dan aktif di Densus 88,” terang Bambang.

Judul-judul buku yang dipilih untuk menempatkan bom, lanjut Bambang, adalah yang diperkirakan akan menarik perhatian target, yaitu ‘Atas Dosa-dosa Mereka terhadap Islam dan Muslim, Merekalah yang Dibunuh’ untuk Ulil, ‘Yahudi Militan’ untuk Ahmad Dhani, ‘Pesta Narkoba di Kalangan Pejabat Negara’ untuk Gories Mere, dan ‘Masih Adakah Pencasila’ untuk Yapto.

“Buku-buku itu dikirim melalui Kantor Pos Bogor. Mereka ke Bogor dengan menggunakan sepeda motor Mio,” ujar Bambang. Pepi Fernando, dalang teroris bom buku itu, adalah lulusan S1 UIN Syarif Hidayatullah Ciputat Fakultas Tarbiyah, Jurusan Pendidikan Islam. Ia adalah lulusan tahun 2001. Ia juga dikenal sebagai penulis buku dan skenario film.

Sementara perannya dalam aksi bom buku ini adalah sebagai “pimpinan kelompok dan pencetus ide bom buku,” kata Bambang.



VIVAnews

No comments:

Post a Comment