 terumbu karang di laut Kepulauan Seribu, Jakarta  (Antara/ Rosa Panggabean)
terumbu karang di laut Kepulauan Seribu, Jakarta  (Antara/ Rosa Panggabean)VIVAnews - Laut Indonesia memiliki terumbu karang terluas di dunia, yakni 15 persen dari seluruh lautan di bumi. Namun berdasarkan hasil riset Coremap LIPI dan LAPAN akhir tahun 2008, hampir sepertiga kondisi terumbu karang di Indonesia berkategori rusak.
Menurut  Zaenal Arifin, Kepala Pusat penelitian Oseanografi LIPI, 5 persen  terumbu karang berkategori sangat baik, 25 persen baik, 30 persen  sedang, dan 31,5 persen rusak.
“Kerusakan terumbu ini terjadi di  kota-kota besar yaitu Jakarta, Kepulauan Seribu, Makassar, Surabaya,  bahkan Ambon,” kata Zaenal di Jakarta, 24 November 2011. “kerusakan  terumbu bisanya diakibatkan oleh faktor ulah manusia,” ucapnya.
Zaenal  menyebutkan, manusia menangkap ikan dengan menggunakan bahan peledak.  Selain itu, kualitas air yang buruk juga mengakibatkan terumbu karang  sulit tumbuh. “Perubahan iklim juga berpengaruh pada tingkat keasaman  air laut, sehingga terumbu karang berkurang,” ucapnya.
Menurut  Zaenal, efek gas rumah kaca juga secara tidak langsung mengakibatkan  spesies yang hidup di sekitar terumbu karang dapat punah. Suhu air,  salinitas, sangat mempengaruhi percepatan pertumbuhan terumbu karang.
Malah,  menurut Zaenal, kerusakan yang diakibatkan oleh faktor kualitas air  bisa bersifat lebih massif dibandingkan dengan faktor bahan peledak.  “Kalau air bisa massif seluruhnya. Tapi kalau dinamit hanya beberapa  bagian saja,” ujarnya.
“Kualitas air bisa dipengaruhi oleh  kekotoran air yang diakibatkan oleh sampah yang akhirnya terbawa ke  laut,” kata Zaenal. “Dan yang tak kalah penting yakni menjaga ekosistem  di sekitar terumbu karang untukmembuat  terumbu karang dapat cepat  tumbuh, pelestarian Mangrove,” ucapnya.
Mangrove, kata Zaenal,  dapat mengurangi tekanan pada terumbu karang. “Intinya, jika ekosistem  rusak, terumbu terancam,” sebutnya. Sejauh ini, berdasarkan penelitian  LIPI pada 2010, luas terumbu karang di Indonesia mencapai 19.500KM  persegi.
• VIVAnews
 
No comments:
Post a Comment