Ngopi Bareng detiKINET
Suasana Ngopi (eno/inet)
Jakarta - Meski penawaran berlangganan SMS Premium sudah dihentikan oleh pemerintah, namun bukan berarti kisruh soal seputar permasalahan tersebut sudah tuntas. Bahkan dalam hal ini,operatorlah yang dianggap wajib bertanggung jawab.
Hal tersebut disampaikan oleh Kamilov Sagala dari Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Informasi (LPPMI), dalam acara forum diskusi Ngopi yang diselenggarakan detikINET, Rabu (30/11/2011).
"Sebenarnya dalam kasus ini operator yang harus bertanggung jawab, bukan content provider (CP) yang harus disalahkan," cetus Kamilov.
Lebih lanjut Kamilov menjelaskan bahwa operator memiliki peranan paling besar terkait aksi pencurian pulsa yang belakangan marak terjadi.
"Operator kan yang memberi izin kepada CP, padahal mereka sudah mengetahui seperti apa konten yang ditawarkan masing-masing CP," tegas Kamilov.
Untuk menanggulangi maraknya aksi sedot pulsa melalui SMS Premium, pemerintah melalui Kominfo berjanji untuk melakukan tata ulang soal regulasi yang bakal diberlakukan untuk operator. Namun lagi-lagi menurut mantan anggota BRTI itu hal ini bukanlah keputusan yang tepat.
"SMS Premium itu harus ditutup, bukan ditata ulang," tandas Kamilov.
( eno / fyk )
• detikInet
No comments:
Post a Comment