KOMPAS.com - Sekelompok pemuda asal Depok, Jawa Barat, menggagas sebuah gerakan untuk menghidupkan Depok sebagai sebuah Kota Digital. Sebagai upaya awalnya, gerakan bernama Depok Digital itu telah melakukan sebuah event bertajuk Depok Connection (DepCon) pada Kamis, 24 November 2011 yang lalu.
Impian untuk menjadikan sebuah kota digital itu sah-sah saja dimiliki. Meskipun, perlu disadari bahwa untuk mewujudkannya butuh perhatian dan usaha yang tidak mudah, serta keterlibatan dari berbagai unsur yang ada.
Berbicara dalam DepCon pertama adalah Abul A'la Almaujudy, Managing Director pengembang aplikasi mobile Better-B. Pria yang akrab disapa Cak Uding ini mengatakan, apa yang dibutuhkan sekarang adalah menghubungkan berbagai unsur yang ada di Depok.
"Connecting the dots itu yang perlu. Itu yang harus dilakukan, jadi semuanya saling terhubung. Harus ada yang mau melakukan itu," ujarnya.
Ferdias Ramadoni, penggiat Depok Digital, mengutip empat kriteria utama dari International Telecommunication Union (ITU) agar sebuah kota bisa disebut sebagai kota digital. Keempat hal itu adalah: broadband connectivity, digital inclusion, innovation, dan knowledge worker.
Keempat hal itu yang menurutnya akan menjadi tujuan pamungkas dari gerakan Depok Digital. Tentu, untuk mencapainya butuh langkah-langkah strategis dan bertahap.
Berbagai unsur penggiat digital dari Kota Depok tampak hadir di acara itu, termasuk untuk memberikan paparan mengenai kegiatan mereka. Ini termasuk StartUp Kampus, AnakUI.com, Serikat Koprollers Depok (SiKodok), DepokMobi hingga Komunitas Tangan di Atas.
• KOMPAS
No comments:
Post a Comment