Thursday, December 16, 2010

Assange Tetap Dipenjara Meski Peroleh Jamin


Adanya banding yang diajukan oleh jaksa Sweria, memaksa Julian Assange selaku pendiri situs WikiLeaks tetap berada di tahanan, meskipun telah memperoleh jaminan. Assange memperoleh jaminan tersebut dalam salah satu sidang yang berlangsung di Westminster Magistrate’s Court, London (14/12).

Itu berarti Assange akan tetap berada di penjara sampai ada putusan dari Pengadilan Tinggi yang harus digelar dalam waktu 48 jam yang menetapkan apakah banding dari jaksa Swedia itu diterima atau ditolak, kata para pengacara.

Warga Australia berusia 39 tahun itu menyerahkan diri kepada polisi London pekan lalu untuk menanggapi surat perintah penangkapan Eropa terhadap dirinya atas tuduhan kejahatan seks di Swedia. Assange menghadapi tuduhan perkosaan, pelecehan seksual dan penggunaan kekerasan secara tidak sah dalam insiden terpisah pada Agustus lalu di Stockholm. Ia bisa dihukum dua tahun penjara jika terbukti bersalah. Pengacaranya menyangkal tuduhan tersebut dan telah bersumpah untuk melawan setiap upaya ekstradisi terhadap kliennya.

Hakim, Selasa, setuju untuk memberikan jaminan setelah Vaughan Smith, seorang mantan perwira tentara Inggris yang mendirikan London’s Frontline Club, bersaksi bahwa Assange dapat tinggal di rumah besarnya (mansion) di Suffolk. “Smith akan menjaga Assange jika tidak dalam status tahanan rumah, (tetapi) setidaknya dalam tahanan mansion,” kata pengacara negara Geoffrey Robertson sebagaimana dikutip CNN. Pada saat itu, Assange, yang mengenakan kemeja putih dan jaket biru serta duduk dalam sebuah ruang kaca di sudut pengadilan dengan tiga penjaga keamanan, tersenyum kecut.

Hakim menetapkan uang tebusan sebesar 200.000 poundsterling (sekitar 315.000 dollar AS) ditambah dua jaminan masing-masing senilai 20.000 poundsterling (sekitar 31.500 dollar). Paspor Assange harus tetap ditahan polisi, dan dia akan dipantau dengan penanda lokasi. Assange harus berada di mansion milik Smith, sekitar dua jam perjalanan di luar London, setidaknya selama empat jam pada malam hari dan empat jam di siang hari. Ia akan diminta untuk melapor ke polisi setiap hari antara pukul 18.00 hingga 20.00. Persidangan berikutnya dijadwalkan pada 11 Januari tahun depan.

Setelah hal itu ditetapkan, Assange berdiri dan berkata, “Saya mengerti,” dengan ekspresi yang netral. Ibunya, Christine, kepada wartawan setelah persidang mengatakan bahwa ia “sangat, sangat senang” dan terima kasih “media untuk semua dukungan Anda terhadap anak saya.”

Namun beberapa jam kemudian, Swedia mengajukan banding.

Di luar pengadilan, sekitar 100 orang berdemonstrasi untuk mendukung Assange. Mereka memegang poster yang bertulis, “Julian Assange merupakan tahanan politik” dan “Mengapa kamu menembak pembawa pesan?” dan “Ini bukan tahun 1984.”

Dalam persidangan, tim pengacara Assange berpendapat bahwa karena ia hanya dicari untuk ditanyai dan belum resmi jadi tersangka maka ia harus dianggap tidak bersalah. Hakim setuju dengan pengacara Assange.

Namun, kata Gemma Lindfield, pengacara yang mewakili penuntut Swedia, “Pengadilan telah menemukan bahwa Tuan Assange berisiko untuk kabur.” Ia mengatakan, Jika tindak pidana yang disangkakan itu telah terjadi di Inggris, itu pasti akan menjadi tuduhan perkosaan di wilayah hukum ini.” Namun Robertson mempersoalkan hal itu.

Para pendukung Assange dari kalangan selebriti pada persidangan itu antara lain Bianca Jagger, yang duduk di samping Fatima Bhutto, kemenakan politikus Pakistan (almarhaumah) Benazir Bhutto dan Presiden Pakistan saat ini Asif Ali Zardari, serta tokoh jurnalis sayap kiri John Pilger. Sosialita Jemima Khan datang ke pengadilan tetapi tidak jelas apakah dia masuk ke ruang sidang yang sangat ramai itu. Banyak orang yang pulang karena sesaknya ruang sidang.

Hakim Howard Riddle menolak permintaan pertama Assange akan jaminan pada persidangan tanggal 7 Desember lalu dengan alasan bahwa ada risiko ia akan gagal menyerah diri. Kemarin, Riddle menyebutkan empat alasan mengapa ia memutuskan untuk menahan Assange di penjara pada minggu sebelumnya, yaitu: tidak adanya tempat tinggal tetap, kebingungan tentang kapan dan bagaimana ia terakhir memasuki Inggris, bukti atas kejahatannya di Swedia, dan perselisihan tentang apakah Assange dicari hanya untuk ditanyai atau untuk penuntutan.

Tawaran tempat tinggal berupa mansion dari Smith telah menjawab persolan Riddle tentang alamat, dan kesaksian dari seseorang yang tiba di Inggris bersama dengan Assange dari Swiss menjawab pertanyaan tentang kapan dan bagaimana dia memasuki Inggris. Dia mengatakan, dia tidak menentukan posisinya pada bukti yang dimiliki Swedia tentang pelanggaran Assange, dan bahwa persidangan berikutnya akan menentukan apakah Assange dicari untuk ditanyai atau untuk sebuah penuntutan. (Kompas.com)

No comments:

Post a Comment