Monday, January 17, 2011

Buku Minggu Ini

gambar dari sini

Jangan salah mengira jika nama pena tere-liye adalah seorang perempuan. Walaupun jika membaca bukunya yang mendayu-dayu dan mudah menyentuh rasa haru menggambarkan seolah-olah buku tersebut dihasilkan oleh sentuhan lembut seorang perempuan. Ya, benar sekali! tere-liye adalah seorang lelaki. Nama aslinya Darwis (kalo ga salah). Saya adalah penikmat buku tere liya, dimulai dari Hafalan Sholat Delisa, Moga Bunda Disayang Allah, Bidadari-Bidadari Surga, dan --lupa judulnya-- (pokoknya yg diterbitkan oleh gramedia, menceritakan tentang sekelompok geng anak muda).Kemarin, ada tiga buku tere-liye yang belum saya baca berderet di rak buku Moro; Burlian, Pukat, dan Rembulan Tenggelam di Wajahmu. Judul terakhir akhirnya menjadi pilihan untuk dibawa pulang. Alasannya simpel, Burlian dan Pukat (sepertinya :D )adalah satu kesatuan, tanggung jika hanya mengambil salah satu, dan mahal jika mengambil keduanya. hehe

Belum selesai saya baca, malah baru sempat membuka bungkus plastiknya dan sedikit membaca Bab I. Sepertinya menarik dan (mungkin) mengharu biru seperti buku-buku sebelumnya (yg saya baca)

Putri, sekarang Jakarta gerimis.
Cepat sekali berubah. Kayak hati.
Semoga pengertian, mau saling mengalah, saling
menghargai, saling menjaga, komunikasi yang baik, dan
tentu saja yang paling penting pemahaman agama yang baik
menyertai rasa sayang. Biar abadi sayangnya.
Tidak seperti cuaca.
Jakarta, 6 Januari 2009

No comments:

Post a Comment