Dulu dan sekarang memang beda ya!
Dulu (sebelum berjilbab), ga berani pake celana atau rok di atas dengkul. Pake yg keliatan dengkulnya juga ga mau. Maluuu. Lha sekarang??? Kirain yg berani pake celana mini (juga rok mini), yg jauh-jauh di atas dengkul, cuma artis-artis ato cewe-cewe (yg tinggal di) kota. Ternyata, di sini, di Pesawahan, sebuah desa kecil yg letaknya saja 1,5 km dari jalan raya, para cewe-nya dah pake celana pendek-pendek sekaleee. Masya Alloh... Pengaruh tipi dan artis memang luar biasaa. Astaghfirulloh
Apa enaknya pake baju&celana yg "kecil-kecil" ya?? Coba sii dipikirkan, siapa yg untung kalo pake baju&celana yg mini-mini? orang lain kan? Yg make dapet apa? Paling banter rasa seneng karena diperhatikan, di-singsot-i/di-siul-i, atau dibilang cantik oleh orang lain, terutama kaum Adam. Selain itu, dapet apa? Bukankah malah banyak orang yg melihat dengan pandangan negatif. Malah seringnya dilecehkan. Tapi sayangnya ga sadar nek para penyuka rok/celana mini ini sedang dilecehkan. Seperti cerita suami ketika kuliah sore. Sore itu, kelas sore yang biasanya hanya terdiri dari para pria, kedatangan tamu 4 orang wanita cantik dan berpakaian keren. Alhasil, sore itu kelas suami rame oleh celetukan2 berbau porno, dan objek celetukan2 itu adalah para wanita cantik tersebut. Bukankah ini juga bisa dibilang pelecehan? Itu baru satu contoh, belum yg lain; panggilan2 tidak senonoh, mata yg tidak pernah lepas menatap (dari para pria yg suka sekali menatap yg tidak halal), menilai wanita hanya dari seberapa putih dan halus kulitnya, paling parah nek ada yg berani nyolek2. Sebel juga dengan iklan2 di tipi yg hanya menilai wanita dari seberapa putih dan halus kulitnya, malah (menurut saya) hanya menilai wanita dari seberapa banyak tubuhnya yg terlihat (dg memakain baju2 mini). Parah!
Hmm, wanita diciptakan Alloh dengan berbagai macam keindahan, mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Semuanya indah, semuanya adalah perhiasan, dan semuanya bisa menimbulkan fitnah. Bukankah jauh lebih indah nek semua perhiasan yang Alloh anugerahkan disimpan, dijaga, dan dilindungi (sesuai dengan yg Dia perintahkan)? Bukankah ketika berpakaian baik terjaga dari hal-hal negatif? Tidak ada siulan2 jail ketika lewat; tidak ada mata “gatel” yg terus melotot; tidak ada yg menilai hanya dari keindahan fisik, tapi justru dari hati dan otak ; tidak ada yg berani sembarangan nyolek2; tidak ada yg berani melontarkan obrolan2 porno ketika bersama; dan sebenarnya ketika berpakaian baik, seorang wanita berhasil merdeka : merdeka dari rasa risi dan dari hal2 negatif yg disebutkan sebelumnya. Dan, betapa indahnya jika perhiasan itu hanya dipersembahkan untuk laki-laki mulia yg bernama suami. Kehormatan terjaga, hati tenang, dan keberkahan tercapai. Ah, indahnya….
No comments:
Post a Comment