“Eh, bu Afi sama suami mirip ya?” Itu kata mba Wesi, guru BK baru di sekolah saya ketika wisata ke Jogja kemarin.
Beda lagi kata bu Noer Aini, “Fi, kemarin pas ketemu di MM (salah satu supermarket di Wangon), suamiku ngira nek suamimu itu adikmu lho.”
Lain cerita ketika segerombolan anak2 SMA nengok pas lahiran Aya ke rumah. “Mba, yang tadi nganter minum itu adiknya mba Afi?”
Ah, sudah tidak kaget lagi. Pernyataan yg sama juga terlontar oleh puluhan orang yg menjadi sahabat kami di Stematel dulu, ketika kami hanya berstatus sebagai teman (belum nikah maksudnya); “Fi, kamu lah mirip Hendrat ya?”
Hmm, siapakah orang yg pertama kali mendeklarasikan kemiripan saya dan mas Hendrat? Ircham! Ya dialah tersangkanya, lho??! Ircham menyatakan kemiripan kami pertama kali ketika drama Panitia POSBA (Pekan Orientasi Siswa Baru) di depan adik-adik kelas. Ketika itu, mas Hendrat “dipaksa” memakai jilbab untuk memerankan seorang model iklan-iklanan permen mint (niru di TV). Nah, pas mas Hendrat sibuk berakting, tiba-tiba Ircham lari ke arah saya yg sedang duduk manis (ehm), dan berkata cukup keras, “Mirip koe!” Waaaah, sontak orang-orang diser saya melihat bergantian ke arah saya dan mas Hendrat yg berada di atas panggung. “Iya, ya, mirip mba Afi.” Sejak saat itulah, teman seangkatan atau adik kelas sering bilang, “Fi, Hendrat lah mirip kamu!” Jodoh kali. hehehe
Emang mirip????? ;D
No comments:
Post a Comment