TEMPO Interaktif, Jakarta - Badak Jawa dinyatakan punah di Vietnam saat ini. WWF dan International Rhino Foundation mengatakan badak Jawa terakhir diduga dibunuh oleh para pemburu liar. Mereka mengincar cula binatang tersebut.
Sejak 2008 lalu, hanya satu badak saja yang tampak dan telah tercatat di Vietnam. Menurut para ahli, kurang dari 50 individu saat ini diperkirakan tetap berada di alam liar. "Ini menyakitkan. Kami menginvestasikan lebih dalam konservasi badak di Vietnam, tetapi kami gagal menyelamatkan hewan unik ini," kata Direktur WWF Vietnam, Tran Thi Hien Minh.
Para penulis melaporkan dalam Extinction of the Javan Rhino from Vietnam bahwa analisis genetik yang telah dilakukan pada contoh kotoran badak yang dikumpulkan tahun 2009 hingga 2010 di Taman Nasional Cat Tien menunjukkan ia hanya dimiliki oleh satu individu saja.
Setelah survei selesai, para konservasionis menemukan badak yang telah terbunuh dengan kaki tertembak dan cula yang telah terpotong. Mereka menduga badak tersebut menjadi incaran pemburu liar.
IUCN (Badan Internasional Konservasi Alam) telah menerbitkan sebuah laporan yang menyatakan populasi badak di Afrika sedang mengalami kondisi perburuan liar yang terburuk. Kebanyakan mereka mengambil culanya, kemudian diperdagangkan melalui jalur ilegal untuk permintaan pasar obat Asia.
Subspesies yang tersisa, yaitu R. sondaicus hanya ditemukan di Jawa, Indonesia. Ketua IUCN untuk spesialisasi badak di Asia, Bibhab Kumar Talukdar, mengatakan kematian badak Jawa di Vietnam adalah sebuah pukulan. "Kita harus belajar dari kejadian ini untuk memastikan agar nasib badak Jawa di Indonesia tidak akan seperti yang terjadi di Cat Tien untuk masa datang," ujarnya.
Menurut Talukdar, kunci keberhasilan mengkonservasi spesies tersebut tak lain adalah pengelolaan habitat yang tepat. "Mereka butuh hutan sekunder," katanya. Ia memperingatkan bahwa habitat di taman nasional di Jawa banyak yang terdegradasi oleh invasi kelapa. Maka, kontrol manajemen habitat bagi badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon menjadi sangat penting untuk masa depan binatang ini.
BBC | THE GUARDIAN | ISMI WAHID
No comments:
Post a Comment