Dirut Telkomsel Sarwoto Atmusutarno (heri
VIVAnews - Direktur Utama Telkomsel, Sarwoto Atmosutarno, menyatakan rendahnya minat pelanggan untuk daftar ulang SMS premium akan mempengaruhi pendapatan perusahaannya. Sejak ada kasus konten provider nakal "sedot pulsa," perusahaannya kehilangan potensi pendapatan sebesar Rp420 miliar.
"Pelanggan yang ingin registrasi  ulang sangat kecil dan ini akan sangat mempengaruhi target keuangan  bukan saja Telkomsel, tapi juga operator seluler lainnya," kata Sarwoto  di sela peluncuran Telkomsel Roaming Internasional Hemat di kapal pesiar  Louis Cristal Cruise, Istanbul, Turki, Senin 31 Oktober 2011.
Menurutnya,  pelanggan Telkomsel yang selama ini terdaftar aktif menggunakan SMS  premium, ring back tone, voice broadcast dan pop-screen, sebanyak 42  juta pelanggan dari total 104 pelanggan Telkomsel.
"Namun kini  hanya sekitar 40 ribu pelanggan saja yang melakukan registrasi ulang  layanan tersebut per hari," ujarnya. "Kalau jumlah pelanggan yang daftar  ulang hanya sedikit, maka akan membutuhkan waktu sekitar 6 bulan ke  depan untuk recovery pelanggan pengguna layanan premium."
Sarwoto  menjelaskan, sejak adanya pelarangan layanan premium akibat ulah  penyedia konten nakal, Telkomsel kehilangan pendapatan yang sangat  besar. "Sekitar Rp420 miliar pada triwulan terakhir 2011," jelasnya.
Berdasarkan  catatan, pada kuartal III 2011, Telkomsel membukukan laba bersih  sebesar Rp3,52 triliun. Laba ini naik sekitar 12,5 persen dibanding  periode yang sama pada 2010 yakni sebesar Rp3,13 triliun. (ren)
• VIVAnews
 
No comments:
Post a Comment