Thursday, October 6, 2011
Aplikasi Blokir Konten Karya Tiga Siswa SMP
Jakarta, KOMPAS.com - Sebagian besar aplikasi atau sistem pemblokir konten ilegal (misalnya yang berbau asusila, perjudian, dan kata-kata umpatan) saat ini berbasiskan alamat URL. Ini menyulitkan sebab ada begitu banyak alamat URL yang ada sehingga untuk memblokirnya, pengguna harus memasukkannya satu per satu. Ini sangat tidak efisien dan mudah kecolongan.
Inilah yang mengilhami tiga pelajar SMP Intan Permata Hati Surabaya, yaitu Darren Limantara, Yeremia Evian, dan Michelle Crystalia menciptakan aplikasi blokir konten bernama Suroboyo. Mereka memamerkannya di ajang Indonesia ICT Award (INAICTA) 2011 yang berlangsung tanggal 4-5 Oktober 2011 di Jakarta Convention Center.
Dalam ajang karya cipta inovasi digital ini, pengunjung bisa melihat langsung aplikasi ini bekerja. "Berbeda dengan aplikasi blokir biasa yang berbasis URL yang kami ciptakan adalah aplikasi blokir yang berbasis teks," jelas Darren. Jika pengguna akan menggunakan aplikasi ini, tinggal install dan kemudian menginput teks yang terkait dengan konten yang ingin diblokir.
Semua konten yang terkait dengan teks tersebut akan otomatis tak bisa diakses. Contoh saja, jika ingin memblokir konten pornografi, bisa menginput kata "sex". Dengan sendirinya, situs-situs yang terkait dengan kata tersebut takkan bisa dibuka. Namun demikian, pengguna juga bisa mengatur agar teks tersebut berlaku kontekstual, misalnya bisa tetap mengakses konten ilmiah berkaitan dengan "sex" dalam makna biologi.
Darren menambahkan, "Dengan aplikasi ini, misalnya ada yang berusaha membuka situs atau konten tertentu, maka akan ada screen capture-nya. Jadi bisa menjadi bukti dan kita bisa melihat apakah sengaja mengakses konten itu atau tidak. Supaya, misalnya nanti dipakai oleh guru di sekolah, gurunya tidak salah memberi hukuman". Saat ini, Suroboyo baru bisa digunakan di PC berbasis Windows. Namun, Darren mengatakan bahwa tak menutup kemungkinan aplikasi ini dikembangkan di platform Linux dan MacOS.
Dengan aplikasi ini, pengguna bisa memblokir konten pornografi, kata-kata umpatan, jejaring sosial, dan konten perjudian. Suroboyo sangat cocok dipakai oleh orang tua, kalangan guru maupun staf kantor yang bertugas memblokir konten Internet. Kabar gembiranya, Darren mengatakan, "Aplikasi ini free dan akan selalu free. Ini juga sudah full version. Orang yang akan menggunakannya bisa men-download di http://suroboyo.tk"
Tentang nama Suroboyo, Darren punya cerita sendiri. "Selama ini kan Surabaya dikenal sebagai kota dengan Dolly, lokalisasi (red light district) terbesar di Asia Tenggara. Lewat aplikasi ini, kita ingin menunjukkan bahwa Surabaya itu juga cinta dengan yang baik-baik. Oleh karena itu, kita namakan aplikasi ini Suroboyo, supaya citra Surabaya berubah," jelas Darren.
Labels:
News
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment