MAKASSAR – Sistem senjata jet tempur Sukhoi kini semakin komplet setelah dilengkapi bom tajam nasional BTN- 250 dan bom latih asap BCA-50 produksi PT Pindad.
Bom yang dalam katalog PT Pindad disebut dengan BT-250 ini, di dalamnya terdapat tritonal 90 kilogram dengan daya ledak dan hancur yang besar. Bom juga dilengkapi fuze pada ekor dan hidung bom,serta arming distance yang dapat diatur sesuai ketinggian pengeboman. Hal ini memungkinkan bom untuk dapat berfungsi pada segala jenis medan operasi. Bom untuk melengkapi sistem senjata jet buatan Rusia ini telah diperkenalkan Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Udara (Dislitbangau) Mabes TNI AU di Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin, Makassar.Presentasi dilakukan tim Dislitbangau Mabes TNI AU dipimpin Kasubdis Rudalsen Dislitbangau Kolonel Tek Noviardi Suryanto.
Dia didampingi Mayor Tek Ari Santoso, Mayor Tek Amin Bagiono, Kapten Tek Yogaswara, dosen Politeknik Bandung Singgih, serta staf dari PT Pindad. Pertemuan yang dihadiri Komandan Lanud Sultan Hasanuddin Marsekal Pertama (Marsma) TNI Barhim itu,mendiskusikan penelitian dan penggunaan kedua jenis bom,termasuk mengenai prosedur dan parameter pengeboman Sukhoi. Misalnya kapasitas maksimal pesawat untuk single releasedan fight data recording.
Tak ketinggalan mengenai karakteristik aerodinamika kedua bom. Tim juga menerangkan mengenai tinjauan operasional dan teori dari kedua jenis bom tersebut. Menurut tim, BTN- 250 telah diteliti menyangkut kualitas dan jumlah pecahannya.“ Juga bagaimana perkenaan dan daya tembusnya,”tutur Kolonel Tek Noviardi kemarin. Marsma TNI Barhim mengingatkan agar dalam kegiatan kajian bom dilakukan secara teliti dan saksama. Mereka juga harus memperhatikan faktor safetykarena bom ini cukup berbahaya. fefy dwi haryanto
Bom yang dalam katalog PT Pindad disebut dengan BT-250 ini, di dalamnya terdapat tritonal 90 kilogram dengan daya ledak dan hancur yang besar. Bom juga dilengkapi fuze pada ekor dan hidung bom,serta arming distance yang dapat diatur sesuai ketinggian pengeboman. Hal ini memungkinkan bom untuk dapat berfungsi pada segala jenis medan operasi. Bom untuk melengkapi sistem senjata jet buatan Rusia ini telah diperkenalkan Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Udara (Dislitbangau) Mabes TNI AU di Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin, Makassar.Presentasi dilakukan tim Dislitbangau Mabes TNI AU dipimpin Kasubdis Rudalsen Dislitbangau Kolonel Tek Noviardi Suryanto.
Dia didampingi Mayor Tek Ari Santoso, Mayor Tek Amin Bagiono, Kapten Tek Yogaswara, dosen Politeknik Bandung Singgih, serta staf dari PT Pindad. Pertemuan yang dihadiri Komandan Lanud Sultan Hasanuddin Marsekal Pertama (Marsma) TNI Barhim itu,mendiskusikan penelitian dan penggunaan kedua jenis bom,termasuk mengenai prosedur dan parameter pengeboman Sukhoi. Misalnya kapasitas maksimal pesawat untuk single releasedan fight data recording.
Tak ketinggalan mengenai karakteristik aerodinamika kedua bom. Tim juga menerangkan mengenai tinjauan operasional dan teori dari kedua jenis bom tersebut. Menurut tim, BTN- 250 telah diteliti menyangkut kualitas dan jumlah pecahannya.“ Juga bagaimana perkenaan dan daya tembusnya,”tutur Kolonel Tek Noviardi kemarin. Marsma TNI Barhim mengingatkan agar dalam kegiatan kajian bom dilakukan secara teliti dan saksama. Mereka juga harus memperhatikan faktor safetykarena bom ini cukup berbahaya. fefy dwi haryanto
• SINDO
No comments:
Post a Comment