Cara Mengatasi Keterlambatan Bicara pada Anak
Ada keterlambatan bicara yang masih bisa diupayakan untuk diatasi sendiri oleh orangtua, tapi ada juga yang harus melibatkan ahli.
Keterlambatan yang bisa diatasi sendiri.
- Menyebut nama-nama anggota tubuh. Misal, anak berdiri di depan kaca, tunjuk anggota tubuh yang dimaksud sambil menyebutkan namanya, "Ini tangan Mama, ini tangan Adek."
- Ketika anak bicara tidak jelas tapi kita mengerti maksudnya, coba betulkan kata-katanya lalu minta ia bicara lebih jelas lagi, baru kemudian penuhi permintaannya. Contoh, si kecil minta susu tapi hanya menunjuk-nunjuk, orangtua bisa mengatakan, "Susu" atau "Mau susu, ayo bilang dulu.
- Mengucapkan nama benda yang digunakan sehari-hari dengan cara terus mengulang-ulang dan memintanya mengikuti.
- Ketika seharusnya anak sudah bisa mengucapkan 2-3 kata dalam satu kalimat tapi ia hanya mengucapkan satu kata, minta ia mengatakan dengan benar. Umpama, anak hanya mengatakan "ayam" untuk makan ayam goreng, berikan contoh bagaimana seharusnya, "Adek mau makan ayam gorengnya? Ayo bilang, makan ayam," dengan suara lebih keras dan minta ia mengulanginya.
- Jika ada konsonan-konsonan yang masih sulit diucapkannya di usia 12-18 bulan, beri kesempatan untuk terus meng- ulanginya.
- Sering-seringlah mengajak anak bicara. Sesekali keraskan suara atau pertegas intonasinya bila anak terlihat tak mengerti.
Keterlambatan yang harus melibatkan ahli.
1. Sampai usia 12 bulan sama sekali belum bisa babbling.
2. Sampai usia 18 bulan belum ada kata pertama yang cukup jelas, padahal sudah dirangsang dengan berbagai cara.
3. Terlihat kesulitan mengucapkan beberapa konsonan.
4. Sepertinya tidak memahami kata-kata yang kita ucapkan.
5. Terlihat berusaha sangat keras untuk mengatakan sesuatu, misalnya sampai ngeces atau raut muka berubah.
TIP Untuk ORANGTUA
- Banyak-banyak mengajak anak bicara. Walaupun mereka sepertinya belum mengerti, tapi kata-kata tersebut akan diingatnya dan suatu saat akan diekspresikannya.
- Hati-hati dalam memilih kata di depan anak. Karena anak sangat mudah menyerap dan mengingat, jangan mengucapkan kata-kata kotor/umpatan.
- Supaya lebih mudah dimengerti, ajak anak ngobrol dalam suasana yang menyenangkan. Misal, ketika bicara tentang hujan, orangtua memperbolehkan anak menadahkan tangan untuk menampung air hujan sambil bercerita saat hujan seluruh tanaman akan basah. Bisa juga sambil menyanyikan lagu-lagu tentang hujan.
- Ketika bicara usahakan anak memang sedang menaruh perhatian. Apakah matanya sedang melihat ke arah kita/benda yang kita tunjukkan atau ke arah lain. Bila anak terlihat memerhatikan sesuatu, ajak ia bicara mengenai hal/benda yang sedang diperhatikannya itu.
- Berikan makanan padat sesuai usia anak untuk merangsang otot bicaranya.
- Jangan mudah menyerah untuk terus mengajaknya bicara.
DISFASIA
Disfasia adalah gangguan perkembangan bahasa yang tidak sesuai dengan perkembangan kemampuan anak seharusnya.
Penyebab :Adanya gangguan di pusat bicara yang ada di otak.
Ciri-ciri :· Usia 1 tahun belum bisa mengucapkan kata spontan yang bermakna, seperti mama, papa.· Kemampuan bicara reseptif (menangkap pembicaraan orang lain) sudah baik tapi kemampuanbiacara ekspresif (menyampaikan suatu maksud) mengalami keterlambatan.· Karena organ bicara sama dengan organ untuk makan, maka biasanya anak ini mempunyai masalah dengan makan atau menyedot susu dari botol.
Jenis:·
- Murni disfasia.Murni disfasia adalah seperti penjelasan di atas.·
- Disfasia sebagai gejala awal gangguan lain.
Gangguan perkembangan bahasa sebagai gejala awal, contohnya seperti yang terjadi pada anak autis. Untuk mengatasinya, gangguan utamanya dulu yang diselesaikan, baru kemudian dilakukan terapi seperti anak yang murni disfasia.
Cara penanganan:
- Dokter anak akan memberikan obat untuk membantu memperbaiki sel-sel yang rusak di pusat bicara.
- Bersamaan dengan itu akan dilihat fungsi organ bicaranya, apakah juga ada gangguan atau tidak.
- Terapi wicara akan dilakukan dengan cara latihan otot bicara, seperti latihan meniup, menyedot, menggerakkan lidah ke kiri dan ke kanan, dan sebagainya. Kemudian anak diminta untuk menirukan bunyi, kata, baru kemudian kalimat.
Ada beberapa teknik yang biasanya digunakan terapis wicara untuk membantu anak yang kesulitan bicara. Teknik-teknik tersebut juga bisa dilakukan orangtua di rumah untuk menyempurnakan perkembangan otot bicara anak. Berikut caranya:
- Meniup balon sampai besar, atau membuat gelembung balon dari air sabun.
- Meniup gumpalan tisu dari ujung meja satu ke ujung meja lainnya.
- Meniup lilin.
- Main seruling/terompet.
- Minum dengan sedotan kecil, atau sedotan yang berkelok- kelok.
- Berteriak dengan mulut terbuka lebar mengucapkan, "a e i o u"
Penulis : Uttiek
Sumber : Tabloid Nakita
No comments:
Post a Comment