Wednesday, May 9, 2007

Canon PIXMA iP 1880

Sudah sebulan sejak Printerku rusak dan minggu depannya langsung beli printer baru karena kebutuhan untuk ngeprint skripsi, pilihanku jatuh sama Canon PIXMA iP 1700. Tiga hari yang lalu waktu jalan-jalan ke Dieng (salah satu plaza di Malang) lihat pameran komputer, aku lihat ada printer warna hitam, penasaran juga soalnya jarang-jarang ada printer berwarna hitam setelah tak dekatin ternyata printer hitam tersebut adalah printer terbaru dari Canon yaitu Canon PIXMA iP 1880, kata penjualnya PIXMA iP 1880 memang baru diluncurkan awal mei ini, dalam hatiku nyesal juga beli printer buru-buru tau gitu kalo bersabar aku bisa menikmati printer Canon versi terbaru dengan selisih beda harga hanya Rp 50.000.

Keunggulan yang ditawarkan Canon PIXMA iP 1880 seri terbaru ini adalah:
  1. Dapat menghasilkan cetak kualitas terbaik karena Pixma memiliki butiran tinta superhalus 2 picoliter dan memiliki resolusi 4800 x 1200 dpi.
  2. Teknologi printhead FINE (Full-photolithography Inkjet Nozzle Engineering) mampu mencetak dengan kecepatan tinggi.
  3. Mampu mencetak ukuran foto sampai ukuran A4 tanpa tepi dengan waktu 70 detik.
  4. Canon menjajikan cetakan foto yang dihasilkan PIXMA iP 1880 dapat bertahan hingga 100 tahun jika menggunakan tinta asli dari Canon, karena di printer PIXMA iP 1880 memiliki teknologi Chormalife 100.
Tapi herannya setelah saya bandingkan dengan Canon PIXMA iP 1700 yang saya miliki hampir semua teknologi yang di miliki Canon PIXMA iP 1880 hampir sama dengan Canon PIXMA iP 1700 seperti tingkat resolusinya, teknologi printhead FINE, dan kemampuan cetak foto yang tahan lama juga dimiliki Canon PIXMA iP 1700 (point ketiga belum pernah saya coba, soalnya nghabisin tinta warna), terus kalo gini Canon menghadirkan seri terbaru PIXMA iP 1880 untuk apa kalo teknologi yang dimiliki seri terbarunya sudah ada pada seri terdahulunya, perbedaannya hanyalah terletak dari desainnya yang berwarna hitam, apa hanya untuk mendongkrak penjualan printer nya, Canon hanya merubah desainnya saja?

No comments:

Post a Comment